Mengapa Tiongkok Diperlukan?

2023-11-21 11:17:56  

“Tiongkok” yang berikutnya tetaplah Tiongkok. Belakangan ini, pandangan dunia bisnis yang disinggung Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam Pertemuan Informal APEC di San Francisco telah menjadi topik hangat global. Mengapa Tiongkok sangat diperlukan oleh kalangan bisnis global? Marilah kita membicarakannya dari data.


Menurut perkiraan Institut Global Mckinsey, pada tahun 2020, terdapat 55 kota di Tiongkok yang tergolong kota berpendapatan tinggi dengan mencakup 27% populasi Tiongkok. Hingga tahun 2030, jumlah kota di Tiongkok yang berpendapatan tinggi akan bertambah sampai 93 buah, mencakup 44% populasi Tiongkok. Mereka menyimpulkan, “jika mencari pertumbuhan global, maka jawabannya sudah cukup jelas”.


Dunia sedang maju, situasinya pun sedang berubah. Mengapa di masa depan Tiongkok tetap menjadi negara dengan peluang yang paling berharga di dunia bisnis? Dalam Pertemuan Informal APEC, Presiden Xi menekankan tiga hal yang “tidak akan berubah”, dan ini telah memberikan jawabannya kepada masyarakat.


Tiongkok adalah penggerak terbesar pertumbuhan global, dan tahun ini kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi global akan mencapai sepertiga. Baru-baru ini, Dana Moneter Internasional IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB Tiongkok 2023 sampai 5,4%. Lembaga-lembaga moneter asing seperti Goldman Sachs dan Bank Swiss pun mengeluarkan laporan Outlook Ekonomi Tiongkok 2024, memperkirakan ekonomi Tiongkok akan terus membaik, hal ini membuktikan hal pertama yang “tidak akan berubah”, yaitu kuatnya ketangguhan, cukupnya potensi serta luasnya ruang untuk mengatur kembali ekonomi Tiongkok, dan tren keseluruhan yang membaik dalam jangka panjang ini tidak berubah dan tidak akan berubah.


Tahun ini 45 tahun pelaksanaan reformasi dan keterbukaan Tiongkok, sekaligus genap 30 tahun Pertemuan Informal Pemimpin-pemimpin APEC. Dalam sepuluh besar mitra dagang Tiongkok terdapat 8 anggota APEC, Tiongkok juga merupakan mitra dagang terbesar bagi 13 ekonomi APEC. Selama pertemuan informal APEC, Tiongkok mengumumkan kembali serangkaian tindakan baru untuk mendorong keterbukaan, antara lain terus menyempurnakan mekanisme perlindungan hak dan kepentingan investor asing, lebih lanjut mengurangi daftar negatif akses investor asing, serta secara menyeluruh menjamin perlakuan nasional terhadap perusahaan investor asing. Hal ini sekali lagi menunjukkan, “tekad Tiongkok untuk menciptakan lingkungan bisnis yang berorientasi pada marketisasi, legalisasi dan internasionalisasi tidak akan berubah, dan kebijakan untuk menyediakan pelayanan prima bagi investor asing secara setara tidak akan berubah”. Dua hal yang “tidak akan berubah” ini menyampaikan sinyal keras Tiongkok dalam memperluas keterbukaan berlevel tinggi, dan kalangan bisnis global dapat sepenuhnya tenang.


Mengapa “Tiongkok” yang berikutnya tetaplah Tiongkok? Singkat kata, tiga hal yang “tidak akan berubah” dari Tiongkok telah membawa kepastian dan kestabilan, ini adalah hal yang paling dibutuhkan dunia yang memasuki masa kegoncangan. Seperti pendapat Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, sebuah Tiongkok yang perkasa dan bersahabat akan memberikan dampak yang positif kepada kawasan bahkan seluruh dunia.