Pihak Inggris Hendaknya Memandang Serius Tuntutan Berbagai Negara untuk Mengembalikan Benda Budaya yang Dirampas

2023-11-28 15:54:32  

Di Lapangan Russell, London Inggris, terdapat sebuah museum, yaitu The British Museum yang terkenal di seluruh dunia. Koleksinya tampaknya penuh, namun sebenarnya lebih dikenal sebagai “simbol pencurian luas”. Sekitar 8 juta benda budaya yang dikoleksinya berasal dari negara-negara lain. Selama beberapa tahun ini, banyak negara terus mendesak Inggris untuk mengembalikan benda budaya yang dijarahnya. Baru-baru ini, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengemukakan tuntutan serupa.

Mulai tanggal 26 November lalu, Mitsotakis mengadakan kunjungan di Inggris. Ia dalam wawancara khususnya dengan BBC mengatakan, Yunani menuntut agar British Museum mengembalikan patung marmer dari Kuil Parthenon. Ia menunjukkan, kepemilikan benda-benda budaya itu tak perlu dipermasalahkan, mereka adalah milik Yunani yang sudah dicuri.

Lebih dari 200 tahun yang lalu, seorang diplomat Inggris bernama Thomas Bruce memotong patung marmer di Kuil Parthenon bahkan di Kota Athena, dan membawanya pulang ke Inggris. Kemudian, pemerintah Inggris membeli patung-patung itu dan memamerkannya di British Museum. Dengan demikian, harta nasional Yunani telah dijadikan barang pameran utama British Museum. Yunani sudah lama menuntut British Museum untuk mengembalikan patung-patung itu, tapi selalu ditolak.

Bukan hanya Yunani. Inggeris menjadi negara kuat Eropa yang paling banyak melakukan penjajahan di luar negeri. British Museum sebenarnya merupakan sebuah gedung pameran sejarah koloni Inggris. Benda-benda perunggu dari Benin Nigeria, dan batu Rosetta dari Mesir merupakan hasil rampasan Inggris dari luar negeri. Di sini juga terdapat sekitar 23 ribu benda budaya dari Tiongkok.

Menurut statistik tidak lengkap UNESCO, terdapat sekitar satu juta 640 ribu benda budaya Tiongkok telah dilarikan ke luar negeri, dan British Museum merupakan salah satu museum yang paling banyak menyimpan benda budaya Tiongkok yang dilarikan. Dari barang perunggu Dinasti Shang dan Zhou, porselin Dinasti Tang dan Song hingga barang-barang emas dan giok Dinasti Ming dan Qing, koleksi benda budaya Tiongkok yang disimpan di sini hampir mencakup semua jenis seni dan seluruh sejarah Tiongkok.

Upaya gigih telah dilakukan banyak negara termasuk untuk mengejar benda-benda budaya yang dirampas, akan tetapi, Inggris selalu menolak untuk mengembalikannya dengan alasan menjaga keamanan benda budaya. Pada bulan Agustus lalu, terungkap bahwa British Museum kehilangan 2 ribu koleksi berharga, bahkan ada beberapa yang dijual di internet. Hal ini mengakibatkan krisis kredibilitas British Museum dan kemampuannya untuk menjaga keamanan benda budaya menjadi dipertanyakan. Berbagai negara termasuk Tiongkok kembali mengimbau pihak Inggris untuk mengembalikan benda budaya.

Zaman kolonial sudah berlalu. Pihak Inggris hendaknya menanggapi serius tuntutan adil berbagai negara, dan segera mengembalikan benda-benda budaya tersebut. Benda budaya berbagai negara yang dipamerkan di British Museum hendaknya dipulangkan. Sejarah kolonial Inggris yang suram itu seharusnya menjadi sejarah lama.