Dalam aksi pencarian korban letusan Gunung Api Marapi di Sumatera Barat, tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 22 jenazah pada hari Selasa kemarin (5/12).
Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik menyatakan, selain 11 korban tewas yang ditemukan sebelumnya, tim SAR menemukan lagi 11 jenazah korban pendaki pada tanggal 4 dan 5 Desember lalu, saat ini tinggal satu orang yang belum diketahui keberadaannya. Namun menurut pihak kepolisian setempat, orang tersebut diduga telah meninggal karena ketika gunung Marapi meletus, ia berada tidak jauh dari kawah.
Abdul Malik menyatakan pula bahwa pihaknya telah mencatat ada 75 pendaki yang berada di Gunung Marapi saat terjadi erupsi. Sebanyak 52 pendaki ditemukan dalam keadaan selamat dan telah dievakuasi, 12 orang di antaranya sedang menerima perawatan di rumah sakit. Saat ini, 200 orang dalam tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, PMI, relawan, dan masyarakat masih melakukan pencarian di kawasan seluas 5,3 kilometer persegi tersebut. Pencarian para korban masih terkendala hujan abu akibat Gunung Marapi yang masih mengalami erupsi.
Gunung Marapi meletus pada hari Minggu (3/12) lalu sekitar pukul 14.54 WIB. Meletusnya gunung api yang berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan muntahan kolom abu yang mengandung material vulkanik setinggi 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh. Badan terkait pengawas gunung api telah melarang para warga menuju ke kawasan yang berjarak sekitar 3 kilometer dari kawah tersebut. Pada hari Selasa (5/12) kemarin, Gunung Marapi kembali mengalami 5 kali erupsi, dan ketinggian muntahan kolom abu berisi material vulkanik mencapai 8.000 meter, oleh karena itu, warga di sekitar disarankan untuk memakai masker.