Kemenlu Tiongkok Desak Jepang Hentikan Perkuat Tentaranya dengan Alasan “Ancaman Tiongkok”

2023-12-08 16:13:13  


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, di depan jumpa pers rutin yang diadakan hari Kamis kemarin (07/12) menyatakan, Tiongkok mendesak pihak Jepang untuk berhenti memperkuat tentaranya dengan alasan “ancaman Tiongkok”.

Institut Studi Pertahanan Nasional Jepang baru-baru ini mengeluarkan laporan yang menyebut bahwa Tiongkok telah meningkatkan persenjataannya termasuk kekuatan nuklir, pertarungan antar Tiongkok-Rusia dengan Amerika Serikat akan semakin sengit, maka Jepang perlu meningkatkan kekuatan pertahanan nasionalnya.

Menanggapi hal tersebut, Wang Wenbin menyatakan, Tiongkok berpegang teguh pada jalan pembangunan yang damai dan kebijakan pertahanan nasional defensif, pembangunan Tiongkok merupakan pertumbuhan kekuatan perdamaian dunia.

“Taiwan adalah bagian dari Tiongkok, masalah Taiwan adalah urusan dalam negeri Tiongkok, bagaimana menyelesaikan masalah Taiwan juga adalah urusan rakyat Tiongkok sendiri, tidak boleh diintervensi oleh negara manapun. Laporan Jepang tersebut secara terang-terangan mengomentari urusan dalam negeri Tiongkok, pembangunan modernisasi tentara Tiongkok dan hubungan Tiongkok dengan negara lain, komentar tersebut tidak bertanggung jawab dan tidak valid. Karena alasan sejarah, keamanan militer Jepang terus diperhatikan oleh negara-negara tetangga Asia dan masyarakat internasional. Beberapa tahun belakangan ini, Jepang yang meningkatkan anggaran militernya secara besar-besaran, telah mengembangkan senjata ofensif dan telah memicu kekhawatiran serius negara-negara tetangga dan masyarakat internasional. Tiongkok mendesak Jepang untuk dengan sungguh-sungguh menghormati kekhawatiran keamanan negara-negara tetangga, melakukan introspeksi atas sejarah agresinya, dan berhenti memperkuat tentaranya dengan alasan “ancaman Tiongkok”, serta berupaya mendapatkan kepercayaan dari negara-negara tetangga dan masyarakat internasional dengan tindakan sejati,” tutur Wang Wenbin.