Kemenlu Tiongkok Desak Filipina Hentikan Provokasi Maritim

2023-12-12 14:26:41  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, di depan jumpa pers hari Senin kemarin (11/12) menyatakan, Tiongkok sekali lagi mendesak pihak Filipina untuk segera menghentikan pelanggaran dan provokasi maritim, menghentikan serangan dan pencorengan tak beralasannya kepada Tiongkok, serta tidak melakukan tindakan yang dapat merusak perdamaian dan kestabilan di Laut Tiongkok Selatan.

Menanggapi isu kapal Filipina yang menerobos ke dalam perairan sekitar terumbu Ren’ai dan dicegat oleh kapal polisi Tiongkok, Mao Ning menjelaskan bahwa hari Minggu kemarin (10/12), sebuah kapal pengangkut pasokan, sebuah kapal dinas dan 2 kapal polisi laut dari pihak Filipina tanpa izin dari pemerintah Tiongkok, menerobos masuk ke perairan sekitar terumbu Ren’ai, Kepulauan Nansha Tiongkok, dan mencoba mengakut material konstruksi ke kapal perang yang secara ilegal terdampar di terumbu Ren’ai.

“Saat itu, kapal Filipina tak memedulikan peringatan dari kapal polisi laut Tiongkok, nekat memasuki laguna terumbu Ren’ai, dan menabrak kapal polisi laut Tiongkok dengan cara yang berbahaya, tindakan pihak Filipina tersebut dengan serius melanggar kedaulatan Tiongkok, mengancam keamanan kapal dan keselamatan jiwa awak personel Tiongkok, pihak kepolisian maritim Tiongkok berdasarkan hukum domestik dan hukum internasional mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kapal Filipina, bertindak profesional dan terkendali, rasional dan legal. Kementerian Luar Negeri Tiongkok sudah mengajukan representasi yang serius kepada pihak Filipina dan menyatakan penentangan kerasnya.”

Mao Ning menekankan, terumbu Ren’ai merupakan bagian dari Kepulauan Nansha Tiongkok, dan Tiongkok mempunyai kedaulatan yang tak terbantahkan atas Kepulauan Nansha termasuk terumbu Ren’ai serta perairan di sekitarnya.

Mao Ning menyatakan, baru-baru ini, di perairan sekitar terumbu Ren’ai kerap kali terjadi insiden darurat, dan pihak Filipina bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Filipina melanggar komitmennya, menolak untuk menderek kapal perang yang secara ilegal terdampar, serta berniat memperkuat kapal tersebut secara besar-besaran, untuk menduduki tempat itu selama-lamanya.

Mao Ning menunjukkan, Tiongkok sekali lagi mendesak Filipina untuk menghentikan pelanggaran dan provokasi maritimnya, menghentikan penyerangan dan pencorengan tak beralasan kepada Tiongkok, serta tidak melakukan tindakan yang dapat merusak perdamaian dan kestabilan LTS. Tiongkok akan terus mengambil tindakan yang diperlukan berdasarkan hukum domestik dan hukum internasional, dengan teguh menghadapi berbagai tindakan pelanggaran dan provokasi, serta dengan teguh menjaga kedaulatan wilayah serta hak dan kepentingan maritim Tiongkok