Tiongkok Peringatkan Inggris untuk Berhenti Mengintervensi Urusan Hong Kong

2023-12-14 15:24:14  

Menanggapi perkataan tidak layak yang dilontarkan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengenai Tiongkok, jubir Kemenlu Tiongkok Mao Ning dalam jumpa pers hari Rabu kemarin (13/12) menyatakan, Tiongkok memperingatkan Inggris untuk benar-benar menghormati fakta dan hukum, serta berhenti mengintervensi urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri Tiongkok.

Menurut laporan, Menlu Inggirs Cameron menemui anak Jimmy Lai, yaitu Sebastien Lai pada hari Selasa malam lalu (12/12). Pihak Inggris menyatakan menentang Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong, dan akan terus mendukung sejumlah warga Hong Kong termasuk Jimmy Lai. Selain itu, selama kunjungannya di AS, Cameron pernah mengatakan, saat ini, dunia sedang mengalami berbagai perubahan, Tiongkok menjadi semakin agresif, dan Barat harus memberikan alternatif kepada negara lainnya selain Tiongkok, supaya tidak jatuh dalam apa yang disebut sebagai “perangkap utang Tiongkok”, melindungi diri dari serangan siber Tiongkok dan aksi permusuhan lainnya dengan lebih baik.

Menanggapi hal tersebut, Mao Ning kepada pers mengatakan, Jimmy Lai adalah anasir jahat pertama yang menentang Tiongkok dan mengacaukan Hong Kong, adalah biang kerok di balik kekacauan Hong Kong, secara blak-blakan bergabung dengan kekuatan luar membahayakan keamanan negara dan melakukan banyak kejahatan, pemerintah Hong Kong mengusut tanggung jawabnya berdasarkan hukum, dan hal tersebut tidak patut dikecam. Inggris yang menyebut diri sebagai negara hukum, secara terang-terangan mengintervensi perkara yang telah memasuki proses kehakiman. Inggris baru saja mengeluarkan Undang-undang Keamanan Nasionalnya, tapi dengan terang-terangan menentang Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong Tiongkok, ini adalah standar ganda, niat jahatnya telah terlihat jelas oleh masyarakat. Sejak Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong dilaksanakan pada tiga tahun yang lalu, lebih dari 80 persen warga Hong Kong berpendapat bahwa Undang-Undang Keamanan tersebut telah membuat Hong Kong lebih aman. Di hadapan kenyataan dan tren besar Hongkong yang sedang memasuki tahap baru dari kekacauan ke pengelolaan, dari pengelolaan ke kemakmuran, tindakan Inggris tersebut sangat konyol.

Mao Ming menambahkan, Inggris yang menyebut bahwa Tiongkok “agresif” sepenuhnya telah memutarbalikkan fakta. Tiongkok selalu berpegang teguh pada kebijakan diplomatiknya yang mandiri dan damai, Tiongkok adalah mitra dan peluang bagi pembangunan berbagai negara, bukannya ancaman dan tantangan. Tiongkok selalu berupaya mengembangkan hubungan dengan berbagai negara di atas dasar  saling menghormati satu sama lain, saling menguntungkan dan menang bersama. Sementara itu, Tiongkok juga dengan teguh menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya sendiri. “Perangkap utang” yang disebut oleh Inggris itu tidak sesuai dengan kenyataan.