Kata Sandi Pembangunan Tiongkok: Dari Reformasi dan Keterbukaan Sampai Pendalaman Menyeluruh Reformasi dan Keterbukaan

2023-12-19 16:27:10  

Pada 45 tahun yang lalu, pemimpin Tiongkok saat itu, Deng Xiaoping memutuskan untuk melaksanakan reformasi dan keterbukaan, yang kemudian dikenal sebagai “langkah utama yang menentukan nasib Tiongkok di masa kini”. Sepuluh tahun yang lalu, pemimpin tertinggi Tiongkok Xi Jinping mengambil serangkaian langkah untuk memperdalam reformasi dan keterbukaan secara menyeluruh, menjadi “langkah utama untuk mewujudkan revitalisasi bangsa Tionghoa”. Kata sandi seperti apa yang ada dalam langkah-langkah tersebut?



Reformasi dan Keterbukaan, langkah utama yang menentukan nasib Tiongkok di masa kini


Pada 45 tahun yang lalu, pendapatan nasional bruto per kapita Tiongkok hanya 190 dolar AS, termasuk negara terbelakang di dunia, volume total impor ekspornya hanya sekitar 20 miliar dolar AS, penggunaan modal asing pada umumnya adalah nol. Menghadapi situasi tersebut, pemimpin Tiongkok saat itu, Deng Xiaoping, membuat keputusan besar “reformasi dan keterbukaan”. Dengan bimbingan Deng Xiaoping, akhirnya keterbukaan telah dicantumkan dalam konstitusi sebagai salah satu kebijakan fundamental Tiongkok. Penciptaan dari teori  ke praktik ini telah mendorong lompatan maju dalam perjuangan sosialisme berciri khas Tiongkok, juga telah mengubah nasib Tiongkok di masa kini.

Reformasi dan keterbukaan akan selalu dilaksanakan dan tidak akan berakhir


Ketika reformasi dan keterbukaan semakin mendalam, maka masalah dan kontradiksi yang dihadapi pun semakin banyak, tugas yang belum diselesaikan dan tugas-tugas yang baru terus bermunculan. Xi Jinping pernah dengan gamblang mengatakan bahwa reformasi Tiongkok telah mencapai titik tersulit, semua daging yang lezat telah dimakan, dan sisanya adalah tulang yang keras. Dia menunjukkan, “reformasi dan keterbukaan akan selalu dilaksanakan dan tidak akan berakhir”. Sepuluh tahun yang lalu, yaitu tahun 2013, Xi Jinping sudah membuat keputusan untuk memperdalam reformasi dan keterbukaan secara menyeluruh.


Selama 10 tahun ini, melalui kebijakan tersebut, Tiongkok telah mewujudkan pengentasan kemiskinan untuk hampir 100 juta orang populasi miskin, membangun sistem pendidikan, jaminan sosial, dan layanan kesehatan terbesar di dunia. Selama 10 tahun ini, Tiongkok telah membangun sistem industri modern, mendorong “revolusi hijau”, membenahi partai secara ketat, serta berupaya keras memberantas korupsi, kini kerangka sistem fundamental reformasi Tiongkok di berbagai bidang utama pada dasarnya telah ditetapkan. Tahun 2022, Tiongkok menetapkan kebijakan untuk memperdalam reformasi secara menyeluruh, sebagai daya penggerak untuk mendorong modernisasi ala Tiongkok dan mewujudkan revitalisasi bangsa Tionghoa.


Selain memperdalam reformasi secara menyeluruh, Tiongkok juga melakukan keterbukaan berlevel tinggi. Selama 10 tahun ini, lebih dari 150 negara dan 30 lebih organisasi internasional telah menandatangani 230 lebih dokumen kerja sama pembangunan bersama Inisiatif “Sabuk dan Jalan” yang diajukan Xi Jinping. Tiongkok total telah mendirikan 23 zona (pelabuhan) uji coba perdagangan bebas, Tiongkok juga menyelenggarakan ekspo impor internasional pertama di dunia (CIIE), ekspo produk konsumen internasional (CICPE) dan ekspo rantai pasokan internasional (CISCE).


Ketika ekonomi dunia mengalami guncangan akibat “pelepasan keterkaitan dan pemutusan rantai”, Xi Jinping telah memberikan komitmen kepada seluruh dunia, yaitu tekad Tiongkok untuk memperluas keterbukaan berlevel tinggi tidak akan berubah, tekad Tiongkok untuk berbagi peluang pembangunan dengan dunia tidak akan berubah, dan tekad Tiongkok untuk mendorong globalisasi ekonomi berkembang ke arah terbuka, inklusif, seimbang dan menang bersama, juga tidak akan berubah.


Reformasi dan keterbukaan mengubah Tiongkok dan mempengaruhi dunia


Reformasi dan keterbukaan Tiongkok adalah tindakan yang dilaksanakan secara inisiatif untuk menyesuaikan diri dengan arus zaman dan kebutuhan pembangunan dunia, serta telah mendorong perkembangan selaras Tiongkok dengan dunia dalam interaksi antara reformasi dan keterbukaan.


Setelah kebijakan tersebut dilaksanakan selama bertahun-tahun, tingkat kontribusi Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi dunia telah melampaui 30 persen, baik negara maju maupun negara berkembang telah memperoleh peluang yang besar dari perkembangan ekonomi Tiongkok.

Melalui reformasi dan pembangunan, Tiongkok tidak hanya terus menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya, Tiongkok juga aktif berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah global seperti pengentasan kemiskinan, pelestarian lingkungan dan krisis pengungsi, aktif mengikuti dialog dan kerja sama internasional, serta telah menyumbangkan kecerdasan Tiongkok dan solusi Tiongkok untuk tata kelola global.