Serangan Inggris terhadap Perusahaan Tiongkok Hanya akan Rugikan Diri Sendiri

2023-12-20 15:26:31  

Baru-baru ini, media Inggris mengungkap, National Grid (Jaringan Tenaga Listrik) Inggris, dengan alasan keamanan menghapus komponen yang disediakan oleh perusahaan Tiongkok. Sejauh ini, National Grid Inggris tidak memberikan tanggapan langsung, namun dalam pernyataannya hanya mengatakan, “sangat mementingkan keamanan infrastrukturnya, dan mengambil tindakan pengontrolan yang efektif.” Ada analis menunjukkan, jika hal itu benar, pada hakikatnya, Inggris menstigmatisasi perusahaan Tiongkok dan menggembar-gemborkan apa yang disebut sebagai ancaman Tiongkok, serta menciptakan halangan bagi perusahaan Tiongkok untuk berkembang di luar negeri. Akan tetapi, tindakan Inggris tersebut hanya akan merugikan dirinya sendiri.

Menurut laporan harian Financial Times, pekerja dari perusahaan Tiongkok terkait menyatakan, perusahaannya pernah berdiskusi tentang masalah keamanan siber dengan National Grid Inggris, dan “tidak menemukan masalah apapun”, insinyur mereka juga telah melakukan uji coba, dan “tidak melihat potensi risiko apapun”. Akan tetapi, saat ini staf dari perusahaan tersebut dilarang untuk masuk ke pabrik pemasangan komponen, National Grid Inggris juga tidak menjelaskan mengapa menghentikan kerja sama.

Jika tidak terdapat risiko, mengapa tiba-tiba muncul masalah keamanan? Ada ahli berpendapat, Inggris dengan alasan keamanan menindas perusahaan Tiongkok mempunyai tujuan politik ganda. Di satu sisi, Inggris mengikuti Amerika, mengintensifkan penindasan terhadap perusahaan teknologi Tiongkok untuk menunjukkan apa yang disebut sebagai kemitraan istimewa AS-Inggris. Di sisi lain, Inggris akan mengadakan pemilu pada tahun depan, partai berkuasa berharap mendapat lebih banyak suara dengan bersikap keras terhadap Tiongkok.

Dikabarkan, perusahaan Tiongkok yang terlibat kali ini merupakan perusahaan terdepan di bidang pengendalian industri dan energi bersih, serta memiliki kemampuan litbang independen yang kuat. Peran perusahaan semacam ini tidak dapat digantikan dengan mudah. Inggris yang mengabaikan aturan pasar, dan mengecualikan pemasok Tiongkok, pasti akan membayar harga yang mahal.

Saat ini, terdampak oleh konflik Rusia-Ukraina, harga energi Inggris meningkat, biaya hidup rakyat Inggris pun meningkat. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk meningkatkan perbaikan jaringan tenaga listrik. Namun, tindakan Inggris yang mengecualikan perusahaan Tiongkok mungkin akan mengakibatkan jangka waktu perbaikan jaringan tenaga listrik menjadi lebih lama dan biayanya bertambah. Inggris telah mengumumkan,  mulai bulan Januari tahun 2024, harga energi akan ditingkatkan, batas tagihan energi tahunan untuk rata-rata rumah tangga di Inggris akan ditingkatkan dari 1.834 GBP sampai 1.928 GBP. Hal ini berarti masyarakat Inggris mungkin akan menanggung harga energi yang tinggi untuk waktu yang lama dan memikul beban yang lebih besar.

Sebenarnya, ancaman yang dihadapi Inggris bukanlah perusahaan Tiongkok, melainkan para politikus yang melakukan manipulasi politik tanpa menghiraukan kepentingan masyarakat, yaitu sejumlah orang yang meyakini strategi “Small Yard, High Fence”. Dengan alasan keamanan  melakukan pelepasan keterkaitan dan pemutusan rantai, serta menindas perusahaan Tiongkok dengan sewenang-wenang, tidak akan dapat menghambat pembangunan Tiongkok. Orang-orang Inggris yang berakal sehat seharusnya sadar bahwa Tiongkok adalah mitra kerja sama, sekaligus peluang pembangunan. Cara bergaul antara Tiongkok dan Inggris yang tepat adalah bekerja sama, saling menguntungkan dan menang bersama, serta mendorong hubungan bilateral berkembang secara sehat dan stabil, agar seluruh dunia mendapatkan keuntungan darinya.