Kantor Berita Xinhua: Presiden Rusia Vladimir Putin, pada hari Selasa kemarin (19/12) menyatakan, Rusia tidak akan melepaskan target operasi militer khususnya. Sedangkan komandan senior tentara Ukraina mengatakan, kurangnya amunisi memaksa tentara Ukraina memperkecil skala pertempuran.
Dalam rapat Kementerian Pertahanan Rusia kemarin, Putin mengatakan, negara-negara Barat tidak akan melepaskan upayanya untuk membendung Rusia di bidang strategi dan mewujudkan target agresifnya di Ukraina, Rusia juga tidak akan melepaskan target operasi militer khususnya.
Putin mengatakan, negara-negara Barat terus melancarkan perang hibrida, aktif memberikan informasi aktual, serta mengirim penasihat militer dan mentransfer sistem persenjataan modern kepada Ukraina. Aktivitas negara-negara NATO belakangan ini pun semakin meningkat, tentara AS telah berpindah ke perbatasan Rusia, jumlah tentara NATO di Eropa Tengah dan Timur pun bertambah. Finlandia terseret ke dalam NATO, Swedia berencana bergabung dengan NATO, pendekatan NATO terhadap perbatasan Rusia telah memasuki tahap baru.
Mengutip berita Kantor Berita Ukraina hari Senin (18/12) yang lalu, komandan kelompok operasional “Tavria”, Oleksandr Tarnavskyi mengatakan kepada media bahwa berkurangnya bantuan ekstern mengakibatkan kurangnya amunisi tentara garis depan Ukraina, sehingga tentara Ukraina terpaksa merevisi rencana pertempuran dan memperkecil skala pertempurannya.