Sejumlah 20.424 Orang Tewas di Jalur Gaza, Israel Sebut akan Terus Lancarkan Operasi Militernya

2023-12-25 11:51:53  


 


Menurut statistik yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan Jalur Gaza pada hari Minggu kemarin (24/12), sejak konflik Palestina-Israel meletus pada tanggal 7 Oktober lalu, operasi militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 20.424 orang Palestina, dan lebih dari 54 ribu orang terluka.

Pada hari Minggu kemarin (24/12) waktu setempat, pihak militer Israel mengatakan bahwa militer Israel telah menyerang sekitar 200 sasaran di Jalur Gaza pada sehari sebelumnya, dan akan terus melakukan operasi darat di Khan Younis dan tempat lainnya di Gaza selatan. Menanggapi hal tersebut, stasiun televisi Palestina melaporkan bahwa sasaran utama  Israel tersebut termasuk  kamp pengungsi Bureij, kamp pengungsi El-Magazi, serta bagian timur Deir al Balah, dan telah mengakibatkan banyak korban warga sipil Palestina.

Pada hari yang sama, PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali bahwa perang di Jalur Gaza akan menjadi “perang jangka panjang”, Israel akan terus melancarkan operasi militernya hingga semua tujuannya tercapai, yaitu melenyapkan Hamas secara tuntas, membebaskan semua orang Israel yang ditahan, serta memastikan Jalur Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB baru-baru ini merilis laporan yang menyatakan bahwa akibat konflik sengit yang terjadi di Jalur Gaza dan terbatasnya bantuan kemanusiaan, seluruh penduduk di Jalur Gaza menghadapi kelaparan yang serius. Saat ini, jumlah pangan yang masuk ke Jalur Gaza hanya dapat memenuhi 10% kebutuhan lokal.

Pada tanggal 24 Desember waktu setempat, WHO menyatakan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza sedang dihancurkan. Saat ini, hanya 9 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang dapat beroperasi sebagian, dan semuanya kewalahan. Menurut WHO, meskipun kebutuhan layanan kesehatan di Jalur Gaza meningkat, saat ini hanya ada 38% tempat tidur rumah sakit yang tersedia, dan hanya 30% staf kesehatan yang masih bekerja.

Beberapa hari yang lalu, opini publik gempar karena militer Israel telah keliru membunuh tiga tahanan Israel di Jalur Gaza. Rakyat Israel bahkan menggelar aksi protes dan demonstrasi, menuntut pemerintah untuk melakukan negosiasi ulang dengan Hamas mengenai pembebasan tahanan.

Mulai tanggal 24 November, Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata sementara selama 7 hari. Selama 7 hari tersebut, Israel membebaskan 240 warga Palestina dan Hamas membebaskan lebih dari 100 tahanan. Setelah gencatan senjata sementara berakhir, kedua belah pihak kembali melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza. Israel mengklaim bahwa lebih dari 100 warga Israel masih ditahan oleh Hamas.