Li Qiang Hadiri Pertemuan Pemimpin Kerja Sama Sungai Lancang-Mekong ke-4

2023-12-26 15:14:59  

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, pada hari Senin kemarin (25/12) sore di Zhongnanhai, secara virtual menghadiri Pertemuan Pemimpin Kerja Sama Sungai Lancang-Mekong ke-4. Li Qiang dan Pemimpin Myanmar Min Aung Hlaing bersama-sama memimpin pertemuan tersebut. Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menghadiri pertemuan tersebut.

Li Qiang menyatakan bahwa selama 7 tahun kerja sama Sungai Lancang-Mekong dimulai, dengan pimpinan strategis Presiden Xi Jinping dan pemimpin berbagai negara, keenam negara selalu saling memperlakukan satu sama lain secara setara, saling membantu dengan tulus, dan dekat seperti sebuah keluarga, menciptakan mesin penggerak untuk mendorong pembangunan, membangun perisai kuat keamanan bersama, dan mempererat ikatan dan perasaan, terutama Tiongkok-Kamboja, Tiongkok-Laos, Tiongkok-Myanmar, Tiongkok-Thailand dan Tiongkok-Vietnam yang telah berturut-turut mengumumkan pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan bilateral, lebih lanjut membantu pembangunan komunitas senasib sepenanggungan negara-negara Lancang-Mekong mencapai kemajuan positif, serta menjadi teladan pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Li Qiang mengajukan 4 usulan untuk meningkatkan kerja sama Sungai Lancang-Mekong: Pertama, memperdalam pembangunan terintegrasi, menjunjung kerja sama terbuka, bersama-sama merencanakan dan melaksanakan proyek strategis konektivitas kawasan Lancang-Mekong, mendorong peningkatan kualitas proyek kerja sama perdagangan lintas negara, kapasitas dan pertanian, memelihara keamanan dan kestabilan rantai industri dan rantai pasokan, serta meningkatkan kerja sama manufaktur cerdas dan data besar. Tiongkok akan mendirikan kredit khusus untuk perkembangan bersama kerja sama Lancang-Mekong, dan mendukung proyek penting berbagai negara. Kedua, yaitu mendorong kerja sama rendah karbon, sepenuhnya menghormati hak sah berbagai negara untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya air secara rasional, dan saling menjaga kekhawatiran masing-masing. Tiongkok bersedia bersama berbagai negara mendiskusikan kerja sama pengelolaan seluruh daerah aliran sungai Lancang-Mekong, serta dengan sekuat tenaga mendorong kerja sama transisi energi dan perlindungan ekologis. Ketiga, meningkatkan tata kelola keamanan, mengoordinasikan keamanan bersama, komprehensif, kooperatif dan berkelanjutan, mendorong “Operasi Keamanan Lancang-Mekong” secara mendalam, serta dengan kuat tenaga memberantas perjudian online, penipuan lewat telepon, dan aktivitas kriminal lainnya. Keempat, memperdalam pertukaran sosbud.

Pemimpin yang menghadiri pertemuan ini menilai tinggi hasil bernas yang dicapai kerja sama Sungai Lancang-Mekong, berterima kasih atas kontribusi menonjol pihak Tiongkok dalam mendorong kerja sama Lancang-Mekong, serta menyatakan bahwa kerja sama Lancang-Mekong berdasarkan pada prinsip saling menghormati, saling menguntungkan dan menang bersama, terbuka dan inklusif, serta tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, merupakan platform penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kawasan, memelihara perdamaian dan perkembangan kawasan, serta mendorong integrasi ekonomi kawasan. Keenam negara harus berbagi peluang, bersama-sama menyambut tantangan, bersama-sama merencanakan perkembangan kerja sama Lancang-Mekong di masa depan, membangun sabuk perkembangan ekonomi Lancang-Mekong, dan membentuk komunitas senasib sepenanggungan negara-negara Lancang-Mekong.