“Perdamaian, Pembangunan, Kerja sama dan Menang Bersama”-Tiongkok 2023 dalam Visi Global

2023-12-27 16:38:05  

Tahun 2023 adalah sebuah tahun yang bergejolak, bentrokan Rusia-Ukraina, bentrokan Palestina-Israel, dampak pasca wabah terhadap ekonomi dan kehidupan rakyat terus berlanjut… Dunia benar-benar merasakan perubahan besar abad ini. Akan tetapi, tahun 2023 juga merupakan sebuah tahun di mana manusia terus berupaya menciptakan masa depan yang damai, berkembang, bekerja sama dan menang bersama. Dunia menyaksikan langkah tegas Tiongkok di jalan untuk mendorong modernisasi, menyaksikan pembangunan berkualitas Tiongkok yang mendatangkan dorongan baru kepada ekonomi global dan menyejahterakan rakyat, menyaksikan inisiatif pembangunan bersama Sabuk dan Jalan menjadi produk publik global yang sangat disambut, dan juga menyaksikan pengaruh mendalam dari solusi baru Tiongkok untuk tata kelola global.

Neil Bush, Presiden Yayasan George Bush untuk AS-Tiongkok menyatakan, pemerintah Tiongkok pandai mengarahkan pembangunan berkualitas dengan perencanaan jangka panjang. Sebagai contoh, ia mengatakan, konsep modernisasi Tiongkok mementingkan pembangunan hijau. Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah mengeluarkan sepaket rancangan pembangunan yang utuh. Teknologi energi hijau antara lain tenaga surya dan tenaga angin terus berkembang, dan teknologi kendaraan listrik Tiongkok kini memimpin di seluruh dunia.

Modernisasi Tiongkok tidak hanya dimiliki oleh Tiongkok, namun juga dimiliki oleh dunia. CEO Shiseido untuk Kawasan Tiongkok Toshinobu Umetsu berpendapat, Tiongkok menempuh jalan pembangunan berkualitas, dan terus mendorong inovasi, ini merupakan peluang baru bagi pembangunan ekonomi dunia. Shiseido sebagai sebuah perusahaan modal asing di Tiongkok juga terus mendapat keuntungan. Periset Senior Institut Taihe, Liu Yangsheng mengatakan, industri manufaktur canggih Tiongkok tidak hanya sangat penting bagi ekonomi Tiongkok, namun juga sangat berperan dalam mendorong perkembangan “Selatan Global”. Ia menyatakan, modernisasi Tiongkok tengah dicontoh oleh semakin banyak negara berkembang karena jalan modernisasi ini sangat sukses. Modernisasi Tiongkok memiliki wawasan strategis serta menunjukkan pemikiran dan pengaturan yang strategis, yaitu memmandu Tiongkok membangun rantai pasokan yang paling utuh dalam sejarah manusia melalui pembaruan infrastruktur.


Tahun 2023 adalah peringatan 10 tahun dikemukakannya inisiatif pembangunan bersama Sabuk dan Jalan. Pakar masalah internasional Iran, Profesor Universitas Teheran, Seyed Mohammad Marandi menyatakan, selama 10 tahun sejak inisiatif tersebut dikemukakan, pola perdagangan internasional mengalami perubahan, dan seiring dengan diresmikannya dioperasikannya kereta api Eurasia, ketergantungan pada pengangkutan laut tradisional berkurang, pentingnya lokasi geografis Asia Tengah meningkat, dan ini membawa keuntungan kepada banyak negara termasuk Iran dan Tiongkok.

Huang Renwei, Wakil Dekan Eksekutif Institut Riset Sabuk dan Jalan serta Tata Kelola Global Universitas Fudan mengatakan, pelaksanaan seribu proyek bantuan kecil yang dijanjikan Tiongkok akan mendorong pasar, agar lebih banyak perusahaan dan lembaga ikut serta dalam pembangunan proyek “kecil dan indah” itu, dan menjadi kartu nama baru inisiatif pembangunan bersama Sabuk dan Jalan. Ini adalah manifestasi konkret inisiatif Sabuk dan Jalan dari konsepsi “Gambar Besar” menjadi “Lukisan Teliti”, dan akan membawa dampak besar bagi pembangunan negara-negara partisipan pada 10 tahun ke depan.

Moon Chung-in, Profesor Universitas Yonsei Korsel menunjukkan, dalam inisiatif Keamanan Global, Presiden Xi Jinping mengemukakan perlunya membentuk tata tertib keamanan internasional yang berdasarkan Piagam PBB dan menyelesaikan segala persengketaan secara damai melalui pendekatan diplomatik, konsep ini membawa arti positif untuk keamanan global. Ia berpendapat pula, salah satu ancaman inti keamanan global adalah proteksionisme perdagangan. Inisiatif Pembangunan Global yang dikemukakan Tiongkok menganjurkan untuk mendorong kerja sama ekonomi dengan perdagangan multilateral dan mendukung pembangunan berkelanjutan negara-negara berkembang, ini barulah fondasi dari perdamaian dan pembangunan.

Khalil Shirgholami, Wakil Kepala Institut Penelitian Politik dan Masalah Internasional Iran berpendapat, tantangan utama perdamaian dunia berasal dari superioritas ras dan hegemonisme. Inisiatif Peradaban Global yang dikemukakan Presiden Xi Jinping bertujuan untuk mendorong persamaan derajat dan pertukaran antar peradaban, dan secara fundamental menyelesaikan masalah pembangunan dunia.

Direktur Pusat Penelitian Tiongkok dan Dunia Kontemporer Universitas Hong Kong, Profesor Li Cheng dengan menggunakan pertemuan pemimpin Tiongkok dan AS di San Francisco sebagai contoh menunjukkan, pertemuan Presiden Xi Jinping dan Presiden Biden memiliki arti yang sangat penting. Meskipun Tiongkok dan AS memiliki sistem politik dan pola ekonomi yang berbeda, tapi kedua negara tetap memiliki banyak persamaan kepentingan, dan juga dapat bersama-sama memecahkan masalah sulit tata kelola global.

Seperti apa yang dikatakan Presiden Xi Jinping, masa depan dan nasib Tiongkok berhubungan erat dengan masa depan dan nasib manusia. Tiongkok akan dengan teguh berupaya bersama dengan berbagai negara memperluas konvergensi kepentingan, serta terus membawa dinamika baru dan peluang baru kepada dunia dengan pembangunan baru Tiongkok. Tiongkok berharap dapat berupaya bersama dengan berbagai negara merealisasi modernisasi dunia yang berkembang secara damai, bekerja sama, saling menguntungkan dan makmur bersama.