Di Dunia yang Kacau dan Bergejolak, Tiga Identitas Tiongkok Lebih Berharga

2023-12-29 11:06:42  

Tiongkok kini telah menjadi “negara besar bertanggung jawab yang lebih mempunyai pengaruh internasional, kepemimpinan inovatif dan kharisma moral”. Demikian kesimpulan yang dikeluarkan dalam rapat kerja urusan luar negeri Komite Sentral PKT yang digelar di Beijing pada tanggal 27-28 Desember kemarin.

Meninjau kembali situasi dunia pada tahun 2023, “perang” tak diragukan lagi adalah salah satu kata kuncinya. Data yang diumumkan Institut Internasional untuk Studi Strategis Inggris bulan ini menunjukkan, tahun 2023, sekurang-kurangnya telah terjadi 183 bentrokan daerah di seluruh dunia, dan ini merupakan tingkat tertinggi selama 30 tahun terakhir ini. Menghadapi gejolak dan krisis, Tiongkok selalu menjadi penengah dalam gencatan senjata. Dalam kekacauan perang, rekonsiliasi lebih berharga. Pada bulan Maret lalu, Tiongkok, Arab Saudi dan Iran di Beijing mencapai Persetujuan Beijing, Arab Saudi dan Iran sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik. setelah berselang dua belas tahun Suriah kembali ke Liga Arab, Turki dan Mesir memperbaiki hubungannya. Dengan aksi nyata, Tiongkok membuktikan bahwa dirinya selalu berpihak tegas pada perdamaian dan dialog, serta berdiri di sisi tepat sejarah. Tiongkok adalah pembangun perdamaian dunia.

Pada tahun 2023, pemulihan ekonomi global mengalami kelesuan. Menghadapi lingkungan eksternal ini, ekonomi Tiongkok terus pulih dan membaik. Pada tiga triwulan pertama tahun ini, PDB Tiongkok naik 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Tiongkok tetap menjadi tenaga penggerak terbesar bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Tahun ini adalah peringatan 45 tahun reformasi dan keterbukaan Tiongkok. “Tiongkok yang selanjutnya tetap adalah Tiongkok” telah menjadi kesepahaman luas kalangan industri dan bisnis dunia. Beberapa badan internasional memperkirakan, kontribusi Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini akan mencapai sepertiganya. Tahun ini juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun pengajuan inisiatif “Sabuk dan Jalan”. Selama 10 tahun terakhir ini, Tiongkok dan berbagai pihak mengadakan 3.000 lebih proyek kerja sama, telah mendorong investasi sekitar 1 triliyun dolar AS. Tiongkok adalah kontributor pembangunan global.

Mekanisme BRICS mengumumkan bergabungnya enam negara termasuk Argentina dan Mesir sebagai anggota baru, hal tersebut telah mewujudkan perluasan anggotanya secara historis. Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) kembali menerima anggota baru, sedangkan Uni Afrika secara resmi bergabung dalam Grup 20. Pada akhir tahun 2023, hubungan bilateral terpenting di dunia, yaitu hubungan Tiongkok dan AS kembali stabil. Konferensi Para Pihak ke-28 (COP 28) Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB telah mencapai terobosan historis, Tiongkok turut berpartisipasi dalam konsultasi berbagai tema secara mendalam, dengan tegas memelihara kepentingan negara-negara berkembang, dan mengajukan rancangan solusi mengenai masalah utama melalui perundingan, Tiongkok telah memberikan kontribusi penting bagi konferensi tersebut untuk mencapai hasil positif. Tiongkok adalah pemelihara tata tertib internasional.

Dunia kini telah memasuki masa keguncangan dan perubahan yang baru, namun Tiongkok berpendapat, arah umum perkembangan dan kemajuan manusia tidak akan berubah, logika utama kemajuan sejarah dunia yang berliku-liku tak akan berubah, dan tren utama senasib sepenanggungan komunitas internasional tak akan berubah.

Tahun 2023, dengan aksinya sendiri, Tiongkok telah memperlihatkan tanggung jawabnya sebagai negara besar. Pada 2024, Tiongkok akan berinteraksi lebih baik dengan dunia, maju bersama menuju target pembangunan komunitas senasib sepenanggungan manusia.