Rekor Tinggi Utang AS Ancam Ekonomi AS Sendiri

2024-01-05 16:09:26  


Berdasarkan data terbaru yang diumumkan Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS), terhitung hingga tanggal 2 Januari 2024 waktu setempat, jumlah total utang publik pemerintah federal AS untuk pertama kalinya menerobos 34 triliun dolar US. Angka tersebut dicapai hanya dalam waktu tiga bulan lebih setelah utang AS menerobos 33 triliun dolar US, 5 tahun lebih cepat dari waktu yang diperkirakan oleh Kantor Anggaran Kongres AS.

Apa arti 34 triliun dolar US tersebut? Berdasarkan kalkulasi lembaga terkait AS, angka tersebut melampaui 120% dari Produk Domestik Bruto (PDB) AS, dan ini berarti setiap warga AS setidaknya memikul utang sebesar 100 ribu dolar US; jika setiap keluarga AS setiap bulannya menyumbang 1.000 dolar US, pelunasan utang raksasa tersebut akan memakan waktu 22 tahun. Tekanan yang dihadapi ekonomi dan sosial AS sangat berat.

Apa penyebab timbulnya utang raksasa tersebut? Pakar terkait menyatakan, untuk menutup defisit, selama ini pemerintah AS memperoleh dana melalui penerbitan obligasi negara. Karena biaya pinjamannya sangat rendah, jumlah utang AS terus membesar. Setelah pandemi Covid-19 merajalela, ekonomi AS terjebak ke dalam kesulitan. Untuk menstimulasi pemulihan ekonomi, pemerintah AS secara besar-besaran menerbitkan obligasi, sehingga laju pertumbuhan utang lebih cepat dari prediksi. Untuk mengendalikan inflasi, Fed AS terus menaikkan bunga, dan lebih lanjut menambahkan biaya pengembalian utang pemerintah AS. Ditambah lagi dengan bertambahnya anggaran pemerintah dan pendapatan pajak yang berkurang, maka jumlah utangnya terus membesar.

Para analis berpendapat, berdasarkan keadaan saat ini, pemerintah AS akan terus menambahkan utang sebesar 2 triliun dolar US setiap tahunnya. Mempertimbangkan pertarungan sengit kedua partai politik AS dalam masalah keuangan, pemerintah pun sepertinya tidak ingin campur tangan untuk menyelesaikan utang tersebut, dunia luar memprediksi bahwa masalah utang AS bakal lebih lanjut memburuk.

Di dalam utang-utang pemerintah AS terdapat sejumlah besar utang luar negeri. Jumlah utang AS terus mencatat rekor tinggi yang baru, risiko kelalaian utang terus meningkat, dan secara langsung akan mengimbas pada keyakinan para investor luar negeri terhadap ekonomi AS.

Dalam latar belakang krisis utang, kedua partai politik AS masih tetap akan bertarung sengit di Kongres seputar masalah anggaran, jika gagal mencapai kesepakatan, Kongres tidak bisa menyetujui pelaksanaan rencana alokasi dana, dan pemerintah AS mungkin akan sekali lagi menghadapi pemberhentian.

Dari perspektif internasional, karena dolar US adalah mata uang cadangan dan mata utang penyelesaian transaksi utama di dunia, pola AS yang “berutang terlalu banyak hingga tak terkendali” akan mengakibatkan gejolak pasar moneter internasional dan merugikan ekonomi global.

Hasil jajak pendapat yang dilakukan Fox News AS pada akhir tahun 2023 menunjukkan, lebih dari tiga perempat pemilih terdaftar menganggap bahwa ekonomi AS kurang memuaskan. Hal tersebut tidak hanya akan membawa risiko dan guncangan bagi sosial AS, tapi juga membawa lebih banyak ketidakpastian bagi dunia. Jadi siapakah yang menjadi risiko besar bagi keamanan ekonomi dunia? Jawabannya sudah jelas.