Para Peserta WEF 2024: Tiongkok adalah Daya Penggerak Kerja Sama Internasional

2024-01-19 15:45:35  

Konferensi Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2024 (WEF) sedang digelar di Davos, Swiss. Para hadirin menyatakan apresiasinya terhadap kerja sama terbuka yang dianjurkan Tiongkok, dan berharap Tiongkok dapat memainkan peranan kepemimpinan yang lebih besar dalam mendorong kerja sama internasional dan menyempurnakan sistem tata kelola internasional.

“Barometer Kerja Sama Global” yang dikeluarkan WEF sebelum konferensi tahunan Davos menunjukkan, dari tahun 2012-2020, kerja sama global menunjukkan tren peningkatan, namun dari tahun 2020-2022, indeks kerja sama global mulai merosot.

Sedangkan “Laporan Risiko Global Tahun 2024” yang dikeluarkan WEF memperingatkan,  berbagai negara kurang bekerja sama dalam isu-isu darurat global, hal tersebut mungkin akan mengakibatkan berbagai krisis terus memburuk dalam jangka panjang.

Direktur Eksekutif WEF Mirek Dusek kepada CMG (China Media Group) mengatakan, dalam konferensi tahunan 2024, Tiongkok dengan tegas menyampaikan informasi tentang keterbukaan dan kerja sama, para hadirin sangat mengapresiasi hal tersebut dan berharap dapat meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Tiongkok.

Direktur Eksekutif Perusahaan Konsultan Hubungan Masyarakat Edelman yang terkenal di dunia, Richard Edelman, kepada CMG menyatakan, Tiongkok telah memainkan peranan yang sangat positif dalam mendorong kerja sama internasional, menangani tantangan bersama global memerlukan partisipasi dan dorongan dari Tiongkok.

“Tiongkok memberikan kontribusi yang penting dalam memulihkan hubungan diplomatik Iran-Arab Saudi. Karena penggunaan tenaga surya secara luas, Tiongkok juga telah mencapai kemajuan di bidang pembangunan berkelanjutan. Tiongkok juga membantu negara lainnya mewujudkan transisi energi”, tutur Edelman.

Ketua wadah pemikir Center for China and Globalization (CCGWang Huiyao kepada pers menyatakan yakin bahwa tren globalisasi tidak berubah. Setelah mengalami proses beradaptasi antara satu sama lain selama beberapa waktu, tata kelola global yang baru akan terbentuk. Dalam proses tersebut, Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua akan memainkan peranan kepemimpinan yang positif.