Berbagai Pihak Kecewa atas Penolakan PM Israel terhadap Pembentukan Negara Palestina

2024-01-22 11:23:39  

Pada hari Sabtu lalu (20/1), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, dirinya tidak berkomitmen untuk menyetujui pembentukan negara Palestina, dan menegaskan kembali bahwa pihak Israel harus mempertahankan pengontrolan menyeluruh terhadap keamanan di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut menimbulkan kekecewaan berbagai pihak, Sekjen PBB Guterres secara terus terang menyatakan “Penolakan terhadap Solusi Dua Negara tidak dapat diterima”.

Sekjen PBB Guterres dalam sosmednya hari Minggu kemarin (21/1) waktu setempat menyatakan, menolak “Solusi Dua Negara” dan merampas hak rakyat Palestina untuk mendirikan negaranya merupakan sikap yang tidak dapat diterima, hak rakyat Palestina untuk mendirikan negaranya sendiri harus diakui oleh semua orang.

Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, dalam wawancara media kemarin pun menyatakan, opini PM Israel tersebut sangat mengecewakan. Konflik Palestina-Israel tidak ada cara penyelesaian yang lain, seluruh dunia menganggap bahwa “Solusi Dua Negara” adalah solusi yang terbaik. Pemerintah Inggris sepenuhnya mendukung solusi tersebut.

Opini internasional secara umum berpendapat, satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah Palestina adalah melaksanakan “Solusi Dua Negara”, yaitu mendirikan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan memiliki kedaulatan yang penuh dan independen, mewujudkan hidup berdampingan secara damai dan harmonis antara Palestina dan Israel, serta mewujudkan perdamaian abadi di kawasan Timur Tengah.