Pemulihan Kembali Hubungan Diplomatik Tiongkok-Nauru Cerminkan Kesepahaman Internasional

2024-01-26 13:04:26  

“Hanya ada satu Tiongkok di dunia, menurut saya prinsip satu Tiongkok telah diakui secara umum”, “Pemandangan pantai Nauru sangat indah, selamat datang para wisatawan dari Tiongkok”…Belakangan ini, para warga Nauru menyatakan sambutan mereka atas pemulihan kembali hubungan diplomatik Tiongkok-Nauru. Sebelumnya, Parlemen Nauru  meluluskan resolusi dengan suara bulat, seluruh anggota berdiri dan bertepuk tangan mendukung “pemutusan hubungan diplomatik” Nauru dengan daerah Taiwan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keputusan pemerintah Nauru tersebut mewakili keinginan rakyat Nauru dan tidak hanya sesuai dengan kepentingan negaranya sendiri, tapi juga sejalan dengan tren sejarah.

Memulihkan hubungan diplomatik dengan Tiongkok adalah keputusan diplomatik independen yang dilakukan Nauru, sekaligus kembali membuktikan bahwa prinsip satu Tiongkok adalah kesepahaman umum komunitas internaisonal. Setelah Tiongkok dan Nauru menandatangani komunike bersama tentang pemulihan hubungan diplomatik pada tanggal 24 Januari lalu, kini terdapat 183 negara yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Sedangkan jumlah negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan pihak penguasa Taiwan hanya tinggal 12 negara. Jumlah 183 banding 12 memperlihatkan harapan umum dan tren umum komunitas internasional.

Pemulihan hubungan diplomatik Tiongkok-Nauru sekali lagi memperjelas isi dari Resolusi Nomor 2758 Majelis Umum PBB. Dalam pernyataannya, pemerintah Nauru sekali lagi menunjukkan, berdasarkan Resolusi Nomor 2758 Majelis Umum PBB, pihaknya mengakui bahwa pemerintah RRT adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh Tiongkok, dan Taiwan merupakan bagian dari wilayah Tiongkok yang tak terpisahkan.

Dilihat dari perspektif pembangunan, pemulihan hubungan diplomatik Nauru-Tiongkok memang sesuai dengan kepentingkan jangka panjang negara dan rakyat Nauru. Di bagian barat daya Nauru, proyek renovasi pelabuhan Aiwo yang dilakukan oleh perusahaan Tiongkok sudah mencapai hasil tahap awal. Peneliti Madya Institut Taiwan Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Liu Kuangyu menunjukkan, ke depannya, Tiongkok dan Nauru dapat melakukan kerja sama mendalam di bidang infrastruktur pelabuhan, penambangan laut dalam, fotovoltaik tenaga surya dan bidang-bidang lainnya, terus memperdalam hubungan di bidang ekonomi dan perdagangan, pariwisata, kebudayaan, serta mendorong kerja sama multilateral internasional, dan bergandengan tangan menghadapi perubahaan iklim.

“Bagi mereka yang masih ragu-ragu, saya sarankan untuk segera menetapkan keyakinan”. Menlu Lionel Aingimea menyatakan, menjunjung prinsip satu Tiongkok adalah tren umum dan perkembangan sejarah yang tak terelakkan. Dapat diprediksi, sejumlah kecil negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan daerah Taiwan pada akhirnya pasti akan membuat pilihan tepat yang sesuai dengan arus sejarah dan kepentingannya sendiri. Di atas dasar prinsip satu Tiongkok, bab baru kerja sama antara Tiongkok dan Nauru sedang dibuka.a