60 Tahun Ke Depan, Hubungan Tiongkok-Perancis Hendaknya Terus Berani Melopor

2024-01-27 14:03:16  

Dalam resepsi perayaan genap 60 tahun penjalinan hubungan diplomatik Tiongkok -Perancis belakangan ini, kepala negara kedua pihak menyampaikan pidato virtual masing-masing. Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan, sejarah unik hubungan Tiongkok dan Perancis membentuk ‘Semangat Tiongkok dan Perancis’, yaitu bebas merdeka, saling mengerti, berpandangan jauh, saling menguntungkan dan menang bersama, dan ia mengajukan empat butir saran mengenai diperdalamnya kerja sama Tiongkok dan Perancis pada masa depan. Presiden Perancis Macron menyatakan, kedua pihak bertanggung jawab membangun bersama hubungan kemitraan yang memenuhi kebutuhan rakyat kedua negara dan bermanfaat pula bagi perdamaian dan kestabilan dunia. Hal ini menyatakan, kepala negara kedua pihak mempunyai kesepahaman tinggi mengenai pendorongan kerja sama Tiongkok dan Perancis.

Dalam hubungan antara Tiongkok dan negara-negara Barat, peran Perancis cukup unik. Dia adalah negara Barat pertama yang menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Tiongkok, juga adalah negara Barat  pertama yang membentuk hubungan kemitraan strategis menyeluruh serta dialog strategis dengan Tiongkok. Pada tanggal 27 Januari 1964, dalam bayangan gelap Perang Dingin, Tiongkok dan Perancis merilis komunike bersama untuk mengumumkan penjalinan hubungan diplomatik, dan hal ini disebut sebagai ‘ledakan bom nuklir diplomatik’ oleh opini umum Barat. Penjalinan hubungan diplomatik Tiongkok dan Perancis sepenuhnya memperlihatkan kecerdasan dan keberanian pemimpin angkatan tua yang luar biasa, membuka gerbang komunikasi dankerja sama antara Timur dan Barat, juga memberikan harapan kepada dunia yang sedang berada dalam Perang Dingin, dan ini merupakan peristiwa besar dalam sejarah hubungan internasional.

Selama 60 tahun ini, meskipun situasi internasional berubah secara drastis, hubungan Tiongkok dan Perancis selalu berada pada jajaran terdepan dalam hubungan antara Tiongkok dan negara Barat. Kunjungan timbal balik tingkat tinggi sering dilakukan, dialog strategis, dialog ekonomi, keuangan dan moneter tingkat tinggi, mekanisme komunikasi antar masyarakat tingkat tinggi menjadi ‘penggerak tiga roda’, hubungan bilateral pada pokoknya memelihara kestabilan.

Sepuluh tahun yang lalu, yaitu ketika merayakan genap 50 tahun penjalinan hubungan diplomatik Tiongkok dan Perancis, Presiden Xi Jinping menyimpulkan ‘Semangat Tiongkok dan Perancis ’. Kini, Xi Jinping sekali lagi menekankan semangat tersebut. Analis mengatakan, ‘Semangat Tiongkok dan Perancis ’ adalah ‘kunci emas’ bagi dunia luar  untuk memahami masa lalu, masa kini dan masa depan hubungan Tiongkok dan Perancis. Di antaranya, bebas merdeka adalah karakteristik rohani yang dimiliki Tiongkok dan Perancis, dan ini memungkinkan hubungan kedua negara dapat mengatasi dampak perubahan situasi internasional, berfokus pada kerja sama, menangani perselisihandengan layak, dan menjadi teladan hubungan antara Tiongkok dan Barat.

Xi Jinping dalam pidato virtualnya menunjukkan, Tiongkok dan Perancis hendaknya dengan teguh tak tergoyahkan mengembangkan hubungan bilateral, memperluas komunikasi antar masyarakat, mendorong konektivitas keinginan masyarakat, memprakarsai bersama multipolarisasi dunia yang setara dan tertib, globalisasi ekonomi yang   inklusif, dan mempertahakan prinsip saling menguntungkan dan menang bersama. Empat butir saran tersebut ternyata ingin mempererat pertalian kepentingan bersama Tiongkok dan Perancis, juga memikul bersama tanggung jawab dunia yang lebih besar, sementara menunjuk arah  perkembangan hubungan Tiongkok dan Perancis untuk 60 tahun selanjutnya.

Dilihat dari hubungan bilateral, Tiongkok dan Perancis tidak mempunyai kontradiksi geopolitik, tidak mempunyai bentrokan kepentingan fundamental, yang ada adalah resonansi ideologis yang independen dan berani melopor, merupakan saling apreasi antara kedua peradaban,  maka dapat sepenuhnya terus memperkokoh saling percaya politik, memperluas kerja sama dan mendorong komunikasi peradaban melalui dialog dan komunikasi yang reguler.

‘Menghadapi perubahan situasi internasional pada zaman baru, Tiongkok dan Perancis hendaknya berpegang pada cita-cita semula saat penjalinan hubungan diplomatik,  aktif menghadapi masa depan, berani melakukan sesuatu’. Dunia makin bergoncang, kerja sama antara Tiongkok dan Perancis makin penting. Untuk 60 tahun selanjutnya, hubungan Tiongkok dan Perancis beralasan terus berani melopor, menguyapakan kesejahteraan  rakyat kedua negara, dan mendorong dunia maju terus dan membaik terus.