Lebih dari 90 Persen Responden Kecam AS Menggaet Keuntungan dari Perang

2024-02-03 14:07:42  

Saat masyarakat internasional kecewa atas terjadinya konflik geopolitik yang tak kunjung habis, jumlah penjualan senjata AS kepada negara-negara asing sebanyak 238 miliar dolar Amerika yang menciptakan rekor baru dalam tahun fiskal 2023 AS sekali lagi mendatangkan bayangan gelap kepada masyarakat internasional. Sebuah survei yang diadakan CGTN China Media Group CMG terhadap netizen seluruh dunia menunjukkan, 93,88 persen responden mengecam keras perbuatan keji AS untuk menimbulkan ketegangan dan menghasut perang di seluruh dunia dan mencoba menggaet keuntungan dari perang.

Menurut informasi dari Departemen Luar Negeri AS, dalam tahun fiskal 2023 AS meratifikasi penjualan sistem artileri roket mobilitas tinggi kepada Polandia, rudal udara ke udara yang maju kepada Jerman, sistem rudal anti-udara kepada Ukraina. 92 persen responden berpendapat, AS mempergawat ketegangan dan kegoncangan situasi di kawasan, dan 91,98 persen responden berpendapat bahwa perbuatan AS untuk mempercepat penjualan senjata kepada negara-negara asing bertentangan dengan arus dunia untuk mengupayakan perdamaian dan pembangunan. Justru seperti apa yang dikatakan seorang netizen CGTN, AS bersikeras menjual senjata kepada negara-negara lain hanya untuk mencari uang dan tak pernah memperhatikan adanya korban jiwa.

Tidak saja jumlah penjualan senjata kepada negara-negara asing dalam tahun fiskal 2023, anggaran belanja pertahanan dalam tahun fiskal 2024 juga mencapai rekor tertinggi dengan sebanyak 886 miliar dolar Amerika. Berkenaan itu, hampir 90 persen responden menyatakan khawatir bahwa perbuatan AS ini mungkin akan memicu perlombaan senjata putaran baru di dunia. 94,81 persen responden berpendapat, penjualan senjata AS kepada negara-negara lain berkaitan erat dengan politik diplomatiknya dan kini menjadi alat penting AS untuk mengadakan pemaksaan dan pengontrolan terhadap negara-negar lain. Seorang netizen CGTN dengan jitu menunjukkan, hampir tiada satu konflik di dunia yang tiada campur tangan langsung atau tak langsung dari AS, dan hegemoni moneter, militer dan politik AS kini menjadi halangan terhadap perdamaian dunia.

Fakta membuktikan, keamanan suatu negara tak boleh mengorbankan keamanan negara-negar lain, dan keamanan suatu kawasan tak boleh dijamin dengan peningkatan bahkan ekspansi kelompok militer. 90,31 persen responden menyatakan kesepakatan tinggi dan sekitar 90 persen responden berpendapat bahwa tiada siapa yang menang dalam perang, dan berbagai negara hendaknya mempertahankan pendirian tegas untuk mencegah dan menentang perang, dan memelihara kewaspadaan tinggi terhadap segala perbuatan perang dan risiko perang yang laten.

Survei tersebut dirilis di platform CGTN Bahasa-bahasa Ingeris, Spanyol, Perancis, Arab dan Rusia dan dalam waktu 24 jam totalnya 30.813 orang netizen ikut serta dalam pemungutan suara dan menyampaikan pandangannya.