Jajak Pendapat CGTN: Hampir 90 Persen Responden Global Mengatakan "AS Lawan AS" Mungkin Bakal Menjadi Biasa

2024-02-08 11:06:03  

Para imigran menderita ketika pertarungan antar partai semakin gawat! Konflik sengit antara pemerintah Negara Bagian Texas dan pemerintah federal Amerika Serikat (AS) mengenai masalah imigrasi terus berlanjut, bahkan ada yang menyebutnya sebagai "perceraian nasional". Jajak pendapat online global yang dilakukan oleh CGTN menunjukkan bahwa 86,5 persen responden berpendapat, konfrontasi antara kedua belah pihak mengenai imigrasi sekali lagi menunjukkan fakta bahwa konfrontasi antara kedua partai di AS semakin meningkat dan disfungsi politik menjadi semakin gawat.

Masalah imigrasi sudah lama menjadi titik fokus pertarungan antara Partai Republik dan Partai Demokrat AS. Untuk mengelakkan tanggung jawab politik, kedua partai bahkan “saling mengirim imigran”. Selama pemilu paruh waktu AS tahun 2022, politisi Partai Republik, termasuk Gubernur Texas, menggunakan bus dan pesawat untuk mengantarkan ribuan imigran ke kota-kota yang dikelola Partai Demokrat. Data dari Bea Cukai dan Biro Perlindungan Perbatasan AS menunjukkan bahwa 856 imigran meninggal saat melintasi perbatasan selatan AS pada tahun fiskal 2022. Tragedi imigran di Texas pada tahun itu sampai sekarang ini masih sangat mengejutkan. Dalam survei tersebut, 70,2 persen responden global merasa sangat khawatir atas kekerasan dan perilaku tidak manusiawi yang dilakukan pemerintah AS dalam menangani isu imigrasi, dan menganggap aparat penegak hukum AS telah melanggar hak asasi manusia para imigran. 93,5 persen responden menganggap isu imigrasi telah menjadi alat bagi para peserta kampanye untuk memenangkan suara dalam pemilu AS. Namun, setelah pemilu, mereka sulit memenuhi komitmen politiknya, hal itu sangat mengecewakan.

Masalah imigrasi yang semakin meningkat itu tidak hanya memperlihatkan kelemahan demokrasi dan hak asasi manusia AS, dan juga mengungkapkan masalah kekacauan tata kelola masyarakat AS yang struktural dan mendalam. Dalam survei tersebut, sebanyak 90,3 persen responden berpendapat bahwa "pembiaran samar-samar" Konstitusi AS terhadap kelompok imigran ilegal dan alasan struktural lainnya akan mempergawat pertarungan kekuasaan kedua partai di pemerintah federal dan negara bagian yang dikontrol oleh partai politik yang berlawanan. 89,3 persen responden mengatakan bahwa di latar belakang polarisasi politik AS, masalah imigrasi hanyalah sebagian kecil dari kekacauan politik di dalam negeri AS, “Amerika Lawan Amerika” mungkin akan menjadi hal yang biasa. Seorang netizen CGTN dalam komennya mengatakan, "Ini (kekacauan imigrasi) justru adalah permulaan kemerosotan dan keruntuhan AS."

Jajak pendapat ini dirilis di platform CGTN dalam bahasa Inggris, Spanyol, Prancis, Arab dan Rusia. Lebih dari 11.000 netizen memberikan suara dan menyampaikan pendapat mereka dalam waktu 24 jam.