Wang Yi Temui Menlu AS Antony Blinken

2024-02-17 13:40:48  

Anggota Politbiro Komite Senteral PKT yang juga Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken atas undangannya selama Konferensi Keamanan Munich pada hari Jumat kemarin(16/2). Pertemuan tersebut berlangsung secara jujur, substantif dan konstruktif.

Wang Yi mengatakan, pada akhir tahun lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Biden sukses mengadakan pertemuan, bertukar pendapat secara mendalam mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan strategi, keseluruhan dan arah perkembangan hubungan Tiongkok-AS, dan mencapai kesepahaman penting. Tugas terpenting kedua pihak kini adalah menurut kepemimpinan strategis pemimpin kedua negara, agar “harapan San Francisco” terwujud, dan mendorong hubungan Tiongkok-AS berkembang secara sehat, stabil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kedua pihak hendaknya tetap menaati prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, kerja sama dan menang bersama.

Wang Yi menekankan, di dunia ini hanya ada satu Tiongkok, Taiwan adalah sebagian wilayah Tiongkok, ini barulah fakta sebenarnya masalah Taiwan. Mencoba mengubahkan keadaan ini dibiarkan dan didukung oleh kegiatan separatis “Taiwan Merdeka” dan kekuatan dari luar. Jika pihak AS benar-benar berharap agar keadaan Selat Taiwan stabil, maka hendaknya menaati prinsip Satu Tiongkok dan Tiga Komunike Bersama Tiongkok-AS, menunaikan perkataannya mengenai tidak mendukung “Taiwan Merdeka”.

Wang Yi menuntut pihak AS menghapuskan sanksi unilateral yang ilegal terhadap perusahaan dan personal Tiongkok, tidak boleh merugikan hak dan kepentingan yang sah Tiongkok.

Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai pertukaran kebudayaan dan memfasilitasi pertukaran personel.

Selain itu, kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai pertukaran berbagai tingkat kedua negara, pekerjaan gabungan anti narkoba kedua negara, kebijakan diplomatic, urusan Asia-Pasifik, urusan maritime, dialog dan perundingan AI, komunikasi antara tentara kedua pihak, krisis Ukraina, konflik Palestina-Israel serta masalah Semenanjung Korea dll.