Wang Yi: Tiongkok Selalu Berperan sebagai Kekuatan Stabilisator di Dunia Yang Bergejolak

2024-02-18 12:02:47  


 

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi yang juga Anggota Politbiro Komite Sentral PKT menghadiri Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu lalu (17/2). Dalam Sesi “Tiongkok dan Dunia” (“China in the World”), Wang Yi menyampaikan pidato kunci yang berjudul “Teguh Berperan sebagai Kekuatan Stabilisator di Dunia Yang Bergejolak”. Dalam pidatonya Wang Yi menunjukkan bahwa semua negara seharusnya mengusahakan menang bersama dan menghindari kalah semua, serta bersatu padu, bekerja sama dan saling membantu, dalam rangka memberikan lebih banyak kepastian bagi dunia, dan menciptakan masa depan yang cerah bagi umat manusia.

Wang Yi mengatakan, tahun 2023 yang sudah berlalu telah meninggalkan dunia yang semakin panas, di mana seluruh masyarakat menghadapi banyak tantangan berat. Akan tetapi, terlepas seberapa besarnya perubahan situasi internasional, Tiongkok selalu berperan sebagai negara besar yang bertanggung jawab, selalu menjaga kesinambungan dan kestabilan garis besar kebijaksanaan, dan selalu teguh berfungsi sebagai kekuatan stabilisator di dunia yang bergejolak.

Pertama, Tiongkok adalah kekuatan stabilisator yang mendorong kerja sama antar negara besar. Dengan sikap bertanggung jawab terhadap sejarah, rakyat dan dunia, Tiongkok dan AS siap bersama melaksanakan konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara, untuk mendorong hubungan Tiongkok-AS maju menelusuri jalur tepat yang saling menghormati, hidup berdampingan secara damai serta kerja sama dan menang bersama. Rusia adalah negara tetangga terbesar bagi Tiongkok. Menjaga kestabilan hubungan Tiongkok-Rusia akan menguntungkan bagi stabilitas strategis kawasan Asia Pasifik dan global, hal itu juga telah memberikan manfaat untuk menjajaki hubungan antar negara besar tipe baru. Tiongkok dan Eropa sebagai dua peradaban jaya di dunia hendaknya berpegang teguh pada posisi kemitraan, bersama menyuntikkan energi positif untuk menghadapi situasi kacau balau, dan menunjukkan arah baru untuk mengatasi kesulitan masa kini.

Kedua, berperan sebagai kekuatan stabilisator untuk menghadapi isu-isu panas. Tiongkok mengimplementasi Inisiatif Keamanan Global (GSI), berupaya menjajaki cara tepat yang berkarakteristik Tiongkok untuk menyelesaikan isu-isu panas global. Terkait konflik Palestina-Israel, Tiongkok dengan teguh berdiri di sisi keadilan, dan terus mencurahkan tenaganya untuk mewujudkan gencatan senjata dan perlindungan warga sipil. Adapun krisis Ukraina, Tiongkok menganjurkan penyatuan konsensus demi penghentian perang, dan berupaya meratakan jalan demi perundingan damai. Terhadap semua konflik yang terjadi di sekitar Tiongkok, kami berpegang teguh pada pendekatan konsultasi bersama untuk mengendalikan perselisihan, mempertahankan dialog demi penyelesaian kontroversi, dalam rangka memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan.

Ketiga, berperan sebagai kekuatan stabilisator dalam peningkatan tata kelola global. Tiongkok mendukung otoritas dan status sentralitas PBB, mendukung Dewan Keamanan PBB memainkan peranan dominan dalam isu-isu perdamaian dan keamanan. Tiongkok memperkuat kerja sama dan solidaritas Global South, meningkatkan representasi dan bobot suara negara-negara berkembang dalam urusan global, memberikan kontribusinya untuk menjaga arsitektur tata kelola global supaya lebih seimbang dan lebih efektif. Tiongkok menyediakan lebih banyak produk publik kepada dunia, dan telah memberikan sumbangan Tiongkok demi menghadapi tantangan global.

Keempat, berperan sebagai kekuatan stabilisator yang mendorong pertumbuhan global. Kami bersedia berupaya bersama semua pihak untuk mendorong globalisasi berkembang ke arah lebih inklusif yang memberikan manfaat kepada semua pihak, agar lebih banyak negara dan rakyat yang mendapat manfaat.

Wang Yi juga menjawab pertanyaan wartawan terkait krisis Ukraina serta isu-isu terkait Taiwan, Xinjiang dan Laut Tiongkok Selatan.