Tiongkok Himbau Gencatan Senjata dari Semua Pihak Terutama Israel

2024-03-02 10:25:15  

Menanggapi serangan yang terjadi di sebuah pos pembagian material bantuan di Gaza, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning hari Jumat kemarin (1/3) di depan jumpa pers menyatakan, Tiongkok menyatakan kejutan dan memberikan kecaman keras terhadap insiden tersebut, dan mendesak pihak-pihak terkait khususnya pihak Israel segera melakukan gencatan senjata, dengan sungguh-sungguh melindungi keselamatan warga sipil dan menjamin akses bantuan kemanusiaan.

Dikabarkan bahwa sebuah pos pembagian material bantuan di jalur Gaza hari Kamis kemarin (29/2) mengalami serangan, dan sejauh ini sudah mengakibatkan 112 orang tewas dan 760 orang lain cedera.

“Tiongkok menyatakan kejutan dan memberikan kecaman keras atas insiden tersebut. Kami menyatakan duka cita kepada para korban, dan memberikan rasa simpati kepada para korban luka-luka. Tiongkok mendesak pihak-pihak terkait khususnya pihak Israel untuk segera melakukan gencatan senjata, dengan sungguh-sungguh melindungi keselamatan sipil, menjamin akses bantuan kemanusiaan, agar tidak terjadi bencana kemanusiaan yang lebih serius.”

Sebelumnya Amerika Serikat telah sekali lagi menghambat Dewan Keamanan PBB meluluskan sebuah pernyataan seputar gencatan senjata di Gaza. Menanggapi hal itu, Mao Ning menunjukkan bahwa negara besar terkait hendaknya bersikap adil dan bertanggung jawab, dengan sungguh-sungguh berperan konstruktif demi mendorong terwujudnya gencatan senjata sesegera mungkin.

“Di Jalur Gaza saat ini sedang terjadi bencana kemanusiaan yang tak pernah ada sebelumnya, DK PBB seharusnya secepat mungkin mengambil tindakan untuk mendorong gencatan senjata. Tiongkok akan terus berupaya bersama dengan masyarakat internasional, untuk mendorong DK PBB mengambil aksi lebih lanjut yang bertanggung jawab dan bermakna, dan terus berupaya demi perwujudan gencatan senjata sedini mungkin di Gaza, peredaan situasi kemanusiaan, pelaksanaan ‘Solusi Dua Negara’ serta mewujudkan perdamaian dan ketenteraman permanen di kawasan Timur Tengah,” tutur Mao Ning.