Survei CGTN: Lebih dari 80 Persen Responden Global Mengapresiasi Kebijakan Luar Negeri Tiongkok

2024-03-08 10:30:18  


 

Belakangan ini, hasil survei yang dilakukan CGTN China Media Group (CMG) bersama Universitas Renmin Tiongkok terhadap responden global melalui Institut Komunikasi Internasional Era Baru menunjukkan, lebih dari 83,5% responden mengapresiasi kebijakan luar negeri Tiongkok yang independen dan damai, mereka berpendapat bahwa ini akan bermanfaat untuk mendorong pembentukan tatanan internasional yang lebih adil dan rasional. Survei ini dilakukan terhadap 31980 responden di seluruh dunia.

Menurut survei tersebut, 91,1% responden sangat menghargai hasil-hasil yang tercapai setelah pelaksanaan inisiatif “Sabuk dan Jalan” atau BRI selama sepuluh tahun ini, dan percaya bahwa BRI berperan sebagai “sabuk pembangunan” dan “jalan menuju kebahagiaan” dunia. Sebanyak 82,5% responden percaya bahwa konsep “komunitas senasib sepenanggungan umat manusia” telah memberikan dorongan jangka panjang untuk membangun masa depan yang lebih baik dan menunjukkan arah yang tepat bagi umat manusia. Sebanyak 84,5% responden menyetujui konsep inti Inisiatif Pembangunan Global, yakin bahwa pembangunan adalah solusi untuk menyelesaikan masalah global dan mewujudkan kebahagiaan umat manusia. Sementara itu, 85,6% responden percaya bahwa keamanan merupakan prasyarat bagi pembangunan, semua negara harus bekerja sama untuk membangun arsitektur keamanan yang seimbang, efektif dan berkelanjutan.

Sebagai dua kekuatan utama dalam tata kelola global, interaksi yang sehat antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) sangat penting bagi kesejahteraan rakyat kedua negara, serta masa depan umat manusia dan dunia. Hasil survei menunjukkan, 86% responden berpendapat bahwa menjaga perkembangan Tiongkok-AS yang sehat dan stabil tidak boleh hanya tinggal di bibir saja, yang penting adalah mengambil tindakan pragmatis untuk melaksanakan berbagai konsensus. Selain itu, 91,2% responden percaya bahwa hubungan Tiongkok-AS harus dibangun berdasarkan landasan yang saling menghormati dan setara, kedua negara harus menghormati kepentingan inti dan keprihatinan utama masing-masing pihak. 92% responden percaya bahwa hubungan Tiongkok dan AS bukanlah permainan zero-sum, dan upaya untuk mengubah dan membendung pihak lain adalah hal yang tidak realistis, pembangunan dari setiap pihak tidak boleh merugikan pihak lain. Sebanyak 83,2% responden menghimbau AS untuk secara obyektif mengakui niat strategis Tiongkok dan menilai perkembangan Tiongkok secara bijaksana.

76,2% responden global menyetujui bahwa kebijakan luar negeri Tiongkok telah secara efektif melindungi kepentingan nasional Tiongkok. 65,3% responden percaya bahwa partisipasi aktif Tiongkok dalam pemerintahan global telah memberikan kepastian dan stabilitas bagi komunitas internasional. Dalam jumpa pers Sidang ke-2 KRN ke-14  Kamis kemarin (7/3), Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan, “Menghadapi lingkungan internasional yang bergejolak dan kacau balau, Tiongkok akan dengan teguh berperan sebagai kekuatan perdamaian, kekuatan kestabilan dan kekuatan kemajuan.”