(Prof.Dr. Murpin Josua Sembiring (Pakar ekonomi internasional, Gurubesar ilmu Manajemen Universitas Ciputra Surabaya, Ketua DPD Persatuan Gurubesar/Profesor Indonesia, Propinsi Jawa Timur.)
Pertumbuhan perekonomian Tiongkok Mengalami beberapa perubahan signifikan.
Sejak reformasi ekonomi Tiongkok tahun 1978, Tiongkok menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. PDB riil tahunan rata-rata mencapai 9,5% dari tahun 1979 hingga 2018 namun akhir-akhir ini ada perubahan petanya.
Pertumbuhan PDB (y-on-y): Pada akhir tahun 2023 hanya di 5,20% (kisaran 17,71 Trilyun USD) walaupun ini menunjukkan perbaikan yang signifikan jika dibanding tahun 2022.
Target/prediksi pertumbuhan ekonomi thn 2024 kisaran 5% , diprediksi akan alami perlambatan sejak reformasi ekonomi Tiongkok. Meskipun Tiongkok menghadapi tantangan dan perubahan, pertumbuhan ekonominya tetap mengesankan bagi saya. Belanja rumah tangga dan aktivitas pabrik menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini.
Diharapkan dengan pertumbuhan ekonomi 5% tahun 2024 tsb mampu ciptakan lapangan pekerjaan lebih dari 12 juta orang di perkotaan karna tingkat pengangguran di perkotaan sekitar 5,5 % (kata PM Tiongkok Li Qiang, dilansir Antara, Selasa, 5 Maret 2024).
Dalam menetapkan target-target tersebut, Tiongkok pasti mempertimbangkan dinamika dalam negeri dan global serta mitra ekonomi potensialnya seperti Indonesia.
Investasi Tiongkok di Indonesia.
1. Investasi Tiongkok di Indonesia pada semester pertama tahun 2023 telah mencapai lebih dari USD 3,8 miliar.
2. Tiongkok peringkat ke-3 sebagai investor asing terbesar di Indonesia. Nilai realisasi investasi dari Tiongkok mencapai US$1,7 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 1.245 (termasuk didalamnya proyek strategis jangka panjang).
Kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok juga mengalami peningkatan.
· Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok pada tahun 2023 mencapai US$5,77 miliar, menjadikannya sebagai mitra dagang terbesar bagi Indonesia.
Produk unggulan dan potensial Indonesia yang mengalami peningkatan nilai ekspor meliputi besi dan baja, lemak dan minyak hewani atau nabati, aneka produk kimia, kopi, teh, mate, dan rempah-rempah.
Kedua negara ini memiliki hubungan dagang yang kuat dan saling menguntungkan, serta berkontribusi pada perekonomian global.
Nilai impor Indonesia dari Tiongkok juga meningkat 49,3 % (US$ 27,3 miliar)
·Nilai impor nonmigas Indonesia dari Tiongkok tahun 2023 mencapai US$5,77 miliar. Tiongkok menjadi negara asal impor utama bagi Indonesia, dengan kontribusi sebesar 28,02 % terhadap total import.
Barang-barang yang masuk dari Tiongkok meliputi berbagai sektor dan produk, termasuk elektronik, peralatan, dan komponen lainnya
Proyek strategis Tiongkok di Indonesia:
1.Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB):
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) total biaya sekitar USD 6,071 miliar, proyek ini menjadi batu loncatan bagi sejumlah proyek strategis lainnya dan koneksitas infrastruktur lainnya.
2.Kawasan Industri Weda Bay Morowali: Kawasan ini memiliki potensi besar dalam sektor pertambangan dan industri berbasis mineral.
3.Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara: Investasi Tiongkok di wilayah Kalimantan Utara juga bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
4.Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi dan Bali: Tiongkok mendukung pembangunan infrastruktur seperti pembangkit listrik, pelabuhan, dan jalan raya di beberapa wilayah di Sulawesi dan Bali
Semua ini merupakan bagian dari kerja sama yang semakin erat antara Indonesia dan Tiongkok, terutama melalui program Belt and Road Initiative (BRI) yang bertujuan untuk memperkuat pengaruh ekonomi dan membangun infrastruktur di Indonesia juga khususnya mendorong percepatan implementasi proyek-proyek strategis di 4 koridor ekonomi Indonesia yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Bali.
Investasi dan Kerjasama di sektor pertanian.
1.Pertumbuhan hasil pertanian Tiongkok capai lebih dari 650 juta metrik ton tahun 2023 ini sangat prospek.
2.Kerja sama dengan Tiongkok melibatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian, akses pasar komoditas pertanian, inovasi, teknologi informasi, dan investasi pertanian dari Tiongkok ke Indonesia.
3.Indonesia juga membuka diri terhadap pelaku usaha Tiongkok yang ingin berinvestasi di sektor pengembangan hortikultura
4.Pengembangan Pertanian Pintar: Kerja sama diarahkan pada pengembangan pertanian pintar (smart farming) berbasis mekanisasi dan teknologi.
5.Perlu diseriusi kedua negara bangun dan transfer teknologi pengembangan komoditas hortikultura Indonesia – Tiongkok yang cakupanya seluruh aspek pada rantai pasar produk hortikultura mulai dari hulu hingga hilir sister university' untuk pengembangan kapasitas SDM pertanian.
Semua ini menunjukkan komitmen dan potensi kerja sama yang semakin erat antara Indonesia dan Tiongkok dalam mengembangkan sektor pertanian dengan teknologinya dan harus disasar para petani mellenial yang disiapkan menguasai teknologi pertanian modern seperti teknologi tanam hidroponik dll.
Pasar Besar Tiongkok dengan penduduk lebih 1,4 M Peluang bagi Indonesia.
Optimisme dan peluang besar Indonesia -Tiongkok untuk ekspor dan investasi :
1.Skala Pasar: Tiongkok memiliki pasar konsumen yang sangat besar.
Produk dan layanan dari Indonesia dapat menjangkau jutaan konsumen Tiongkok.
2.Kerja Sama Ekonomi:
Melalui program seperti Belt and Road Initiative (BRI). Ini membuka pintu bagi investasi dan perdagangan bilateral.
3.Potensi Investasi sedang dan terus meningkat
4.Kemitraan Strategis sudah dan akan dijalankan.
Penting bagi Indonesia untuk memahami pasar Tiongkok dengan baik dan mengambil langkah strategis untuk memanfaatkan peluang yang ada dan juga saya berharap Tiongkok jangan merasa serba bisa dengan penguasaan ragam jenis produksi dan hight tecnologynya yang canggih dan maju sekali dan serba ada namun saya minta Tiongkok juga harus ada niat yang tulus untuk transfer dan transformasi pengetahuan dan teknologi untuk Indonesia dan terencana untuk memproduksi teknologi tingginya (jangan mengulangi gagalnya negara-negara maju yang mendikte bangsa Indonesia dan menciptakan ketergantungan jangka Panjang).
Kita harus sepakat dari awal perekonomian dua negara yang bersahabat ini dalam format yang saling menguntungkan dan menguatkan. Sudah waktunya Indonesia didukung Tiongkok secara penuh untuk mandiri punya kemampuan hilirisasi yang massip, mengunakan teknologi ragam jenis smelter untuk pemurnian emas, perak, nikel, tembaga dan memproduksi produk jadinya di Indonesia sendiri dan dijual di pasar domestik dan mancanegara.
Untuk diketahui Indonesia memang memiliki cadangan nikel yang sangat besar di dunia Sebanyak 23,7% dari total cadangan nikel global berada di Indonesia. Kandungan nikel ini terdistribusi di beberapa wilayah, termasuk: Sulawesi Tenggara (32%), Maluku Utara (17%), Sulawesi Tengah (26%). 70% nikel untuk membuat bahan Stainless steel dan Superalloy, 11 % untuk baterai kendaraan lisrik. Tiongkok berambisi akan menguasai industry otomotip dunia dengan memproduksi kendaraan bertenaga baterai listrik dan Tiongkok sangat berkepentingan terhadap sumber nikel di Indonesia dan saya berharap Tiongkok bersedia membuat pabrik baterai dan otomotipnya raksasanya di Indonesia.
Perdagangan Indonesia dengan Tiongkok Sejarah Panjang.
Dimulai sejak berabad-abad lalu dan secara resmi diakui pada tahun 1950. Hubungan diplomatik sempat terhenti pada tahun 1967, lalu kedua negara bangun hubungan bilateral lebih harmonis dan kuat lagi.
Poin penting mengenai sejarah hubungan perdagangan antara kedua negara:
· Hubungan Kuno:
Hubungan antara kekaisaran Tiongkok dan Indonesia kuno telah dimulai sejak abad ke-7 dan mungkin sebelumnya.
Indonesia merupakan bagian dari jalur maritim Jalur Sutra yang menghubungkan Tiongkok dengan India dan dunia Arab.
·Banyak keramik Tiongkok ditemukan di seluruh Indonesia, menunjukkan adanya hubungan perdagangan kuno antara kedua negara.
·Museum Nasional Indonesia memiliki salah satu koleksi paling lengkap dari keramik Tiongkok yang ditemukan di luar Tiongkok, berlangsung selama hampir dua ribu tahun .
· Peran Strategis:
Kepulauan Indonesia, yang dikenal oleh geografer Tiongkok kuno sebagai Nanyang, merupakan sumber rempah-rempah seperti cengkih, kemukus, damar dan pala, serta bahan baku seperti cendana, emas, dan timah. Tiongkok mencari sutra halus dan keramik dari Indonesia.
·Hubungan Diplomatik:
Pada 13 April 1950, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang membentuk hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok.
Nilai Perdagangan Indonesia-Tiongkok:
Kinerja Ekspor yang Meningkat:
Pada periode Januari hingga September 2021, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai 85,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan pertumbuhan mencapai 52,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Produk unggulan seperti bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak dan minyak hewani atau nabati, produk kimia, kopi, teh, mate, rempah-rempah, serta nikel dan turunannya mengalami peningkatan nilai ekspor yang signifikan .
Kerja Sama Ekonomi dan Investasi: Program Belt and Road Initiative (BRI) atau Inisiatif Sabuk dan Jalan yang diinisiasi oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping pada September 2013 di Universitas Nazarbayev, Kazakhstan, telah memperkuat roadmap kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok. Inisiatif ini melibatkan investasi dan kerjasama infrastruktur yang saling menguntungkan .
Dengan faktor-faktor di atas, saya yakin hubungan perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang dan memiliki dampak yang luas dalam bidang ekonomi dan politik yang saling mensejahterakan dua negara.
Indonesia-Tiongkok sinergy Fokus pada 7 Sektor Prioritas.
Saya berpendapat sebaiknya arah sinergy Indonesia dengan Tiongkok Fokus saja pada 7 sektor industri utama untuk pengembangan: makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronik, farmasi, dan alat Kesehatan dengan skema yang saling menguntungkan jangka panjang.
Kita berharap Pemerintah Tiongkok dan pengusahanya mau menyesuaikan/bersinergy pada strategi 10 Peta Jalan Indonesia mencapai posisi 5 besar kekuatan ekonomi dunia thn 2045:
1.Perbaikan Alur Aliran Barang dan Material: Meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan dengan mengoptimalkan alur produksi, distribusi, dan logistik.
2.Peta Jalan Zona Industri Komprehensif dan Lintas Industri:
3.Standar Keberlanjutan:
4.Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM):
5.Infrastruktur Digital Nasional:
Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang kuat untuk mendukung transformasi digital.
6.Menarik Minat Investasi
7.Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia:
Mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih dalam teknologi digital.
8.Pembangunan Ekosistem Inovasi:
Kolaborasi industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset untuk menghasilkan inovasi.
9.Insentif untuk Investasi Teknologi:
Memberikan insentif bagi perusahaan yang mengadopsi teknologi canggih.
10.Harmonisasi Aturan dan Kebijakan:
Memastikan kebijakan dan regulasi yang mendukung transformasi industri 4.0.
Dengan strategi 10 peta jalan diatas, saya yakin Indonesia optimis menjadi salah satu dari 5 Negara kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045 (Indonesia emas) seperti yang sudah di prediksi oleh lembaga-lembaga riset dunia yang kredible : Mc.Kinsey, Blomgberg, PricewaterhouseCoopers (PwC) dll.