Kemenlu Tiongkok: Tiongkok Bersedia Bersama Berbagai Negara Berikan Kontribusi Baru bagi Usaha Demokrasi Manusia

2024-03-14 15:15:16  

XINHUA: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, hari Rabu kemarin (13/3) menyatakan, Tiongkok akan mengembangkan pandangan nilai bersama umat manusia, dan di atas dasar saling menghormati, bersedia bersama berbagai negara di dunia melakukan pertukaran dan saling belajar dalam masalah demokrasi, bersama-sama memberikan kontribusi yang baru bagi usaha demokrasi manusia.

Sidang “Dua Sesi” KRN dan MPPR Tiongkok yang mengundang perhatian besar masyarakat internasional telah sukses ditutup. Sejumlah besar tokoh internasional menyatakan, “Dua Sesi” merupakan jendela penting bagi dunia luar untuk mengamati dan memahami demokrasi Tiongkok, yang mencerminkan vitalitas dan semangat demokrasi rakyat dalam seluruh proses di Tiongkok. Di depan konferensi pers kemarin, ada wartawan menanyakan komentar jubir atas hal tersebut.

Wang Wenbin mengatakan, “Dua Sesi” merupakan platform penting untuk secara fokus merefleksikan dan mempraktikkan demokrasi rakyat dalam seluruh proses di Tiongkok secara mendalam. Tahun ini bertepatan dengan peringatan genap 70 tahun pembentukan KRN dan genap 75 tahun pembentukan MPPR Tiongkok, sekitar 5.000 wakil KRN dan anggota MPPR dari berbagai kalangan dan berbagai daerah Tiongkok berkumpul di kota Beijing, mengintegrasikn harapan rakyat ke dalam rancangan tingkat tinggi pembangunan partai dan negara, menunjukkan daya hidup kuat demokrasi rakyat dalam seluruh proses di Tiongkok.

Wang Wenbin menyatakan, sejak Kongres Nasional ke-18 PKT, Presiden Xi Jinping telah melakukan pertukaran mendalam dengan para wakil KRN dan anggota MPPR, serta telah berpartisipasi dalam 59 peninjauan dan diskusi panel. Xi Jinping secara langsung memimpin praktik demokrasi rakyat dalam seluruh proses, mendengarkan imbauan dan anjuran berbagai kalangan, serta mengumpulkan solusi dan perencanaan.

Wang Wenbin mengatakan, laporan kinerja pemerintah tahun ini yang mempertahankan prinsip “mendengarkan dan mengumpulkan usulan masyarakat ” sepenuhnya mencerminkan harapan dan keinginan rakyat, serta merespons perhatian komunitas akar rumput, masyarakat dan perusahaan. Selain itu, platform medsos pun juga telah mengumpulkan jutaan suara warganet yang berasal dari 40 lebih negara, dan menyerahkan saran pilihan kepada tim penyusun. Pekerjaan penyusunan laporan telah memasukan harapan rakyat ke dalam rancang tingkat tinggi dan pengaturan kebijakan pembangunan nasional.

Dia mengatakan, untuk mengetahui keberhasilan demokrasi, perlu melihat keefektifannya. Laporan yang dikeluarkan Akademi Studi Tiongkok Kontemporer dan Dunia (ACCWS) menunjukkan bahwa pengakuan para responden dari 23 negara di dunia terhadap kemampuan pemerintahan nasional Tiongkok mencapai sekitar 90%. Hasil jajak pendapat yang dilakukan Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy Universitas Harvard di Tiongkok selama lebih dari satu dekade ini menunjukkan, tingkat kepuasan masyarakat Tiongkok terhadap pemerintah setiap tahunnya tetap di atas 90%. Sistem demokrasi Tiongkok telah menginspirasi lebih dari 1,4 miliar orang untuk berpartisipasi dalam pembangunan modernisasi, keunggulan sistem telah berubah menjadi efektivitas pemerintahan nasional, demokrasi rakyat dalam seluruh proses telah menjadi dasar yang kukuh bagi “pemerintahan Tiongkok”.