Israel Bersikeras Lancarkan Serangan Darat di Rafah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, hari Minggu kemarin (17/03) mengatakan, meskipun mengalami lebih banyak tekanan internasional, hal tersebut tak menghalangi Israel untuk mewujudkan semua target aksi militernya di Gaza, tentara pertahanan Israel akan melancarkan serangan darat terhadap Rafah, yaitu kota di bagian selatan di Gaza sesuai rencana.

Perdana Menteri Netanyahu dalam sidang kabinet mengatakan, tentara Israel akan membasmi Hamas, menyelamatkan semua tahanan, dan menjamin agar Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel. Untuk mewujudkan target tersebut, tentara Israel akan melancarkan serangan darat terhadap Rafah sesuai rencana.

Netanyahu juga mencela beberapa negara dan individu yang melakukan tuuduhan palsu terhadap Israel, dan mencoba menghentikan perang sebelum Israel mencapai targetnya. Ia menyatakan, jika sekarang mereka menghentikan aksi militernya, maka itu berarti Israel kalah dalam perang, ia tidak akan membiarkan keadaan tersebut terjadi.

Rafah terletak di ujung paling selatan Gaza dan berbatasan dengan Mesir, merupakan pintu gerbang bagi bantuan kemanusiaan internasional untuk masuk ke Gaza. Sejak konflik Palestina dan Israel putaran baru meletus pada bulan Oktober tahun lalu, tentara Israel telah melancarkan serangan darat dari utara ke selatan Gaza, kini, sekitar 1,5 juta rakyat Palestina telah mengungsi ke Rafah.

Berkenaan dengan rencana serangan darat yang akan dilakukan tentara Israel di Gaza, sebelumnya Istana Kepresidenan Palestina mengeluarkan pernyataan untuk mengimbau agar komunitas internasional segera melakukan intervensi dan memikul tanggung jawab, mencegah Israel melakukan agresi yang berbahaya terhadap Rafah, serta menyatakan bahwa agresi tersebut akan melipatgandakan penderitaan rakyat Gaza. Pernyataan tersebut juga menegaskan kembali bahwa Palestina menolak perbuatan apapun yang mengakibatkan rakyat Gaza kehilangan tempat tinggal mereka, dan menyatakan bahwa “ini adalah sebuah garis batas”.