Wakil Menlu Tiongkok Ajukan Representasi Serius kepada Filipina atas Pengiriman Pasokannya yang Ilegal ke Terumbu Ren’ai

2024-03-26 14:36:48  

Pada tanggal 25 Maret kemarin, Wakil Menlu Tiongkok Chen Xiaodong mengadakan kontak telepon dengan Wakil Menlu Filipina Theresa Lazaro, sekaligus mengajukan representasi serius kepada Filipina atas pengiriman pasokannya ke kapal perang yang terdampar secara ilegal di terumbu karang Ren’ai Tiongkok.

Chen Xiaodong menunjukkan, pada tanggal 23 Maret lalu, sebuah kapal sipil dan dua kapal penjaga pantai Filipina secara ilegal menerobos perairan dekat terumbu Ren’ai di Kepulauan Nansha Tiongkok, mencoba mengirimkan material konstruksi ke kapal perangnya yang terdampar secara ilegal di terumbu Ren’ai, untuk membangun pos militer permanen dan mendudukinya secara ilegal dalam jangka panjang. Tindakan Filipina tersebut telah dengan serius melanggar Deklarasi Perilaku Para Pihak di LTS, dan melanggar komitmennya sendiri. Filipina telah dengan serius melanggar kedaulatan negara dan kepentingan maritim Tiongkok, serta merusak perdamaian dan stabilitas regional, Tiongkok menentang tegas hal tersebut. Tiongkok memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas Kepulauan Nansha termasuk terumbu Ren’ai dan perairan di sekitarnya. Filipina berulang kali melanggar komitmennya dan melakukan provokasi, itulah penyebab dasar memanasnya situasi di kawasan ini. Tiongkok sekali lagi mendesak Filipina menaati komitmen dan kesepakatan, berhenti melakukan pelanggaran dan provokasi maritim, berhenti melakukan tindakan sepihak yang dapat mengakibatkan kerumitan situasi, kembali ke jalur tepat, bersama dengan Tiongkok menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan konsultasi. Tiongkok akan mengambil tindakan yang diperlukan berdasarkan hukum domestik dan hukum internasional, dengan tegas menjaga kedaulatan negara dan kepentingan maritim Tiongkok.

Chen Xiaodong menyampaikan pendirian seriusnya mengenai tindakan Filipina yang mendorong legislasi “UU Zona Maritim”, serta pelanggaran dan provokasi Filipina di Pulau Huangyan dan Terumbu Tiexian. Chen Xiaodong menunjukkan, Filipina mencoba menggunakan putusan ilegal Arbitrase LTS, secara legislatif memasukkan Pulau Huangyan dan sebagian besar terumbu di Kepulauan Nanshan ke dalam wilayah lautnya. Aksinya tersebut dengan serius melanggar kedaulatan negara dan kepentingan maritim Tiongkok, mempertajam dan memperparah konflik maritim antar kedua negara, membahayakan perdamaian dan stabilitas LTS, serta hubungan bilateral kedua negara. Tiongkok memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas Kepulauan Nansha termasuk Pulau Huangyan dan Terumbu Tiexian serta perairan di sekitarnya. Filipina mengabaikan bujukan berulang Tiongkok, serta kerap mengirimkan polisi militer dan kapal dinasnya untuk menerobos wilayah perairan dan udara dekat Pulau Huangyan, serta berkali-kali mendaki Terumbu Tiexian, tindakannya tersebut telah melanggar kedaulatan Tiongkok, dan melanggar Deklarasi Prilaku Para Pihak di LTS. Tiongkok kembali mendesak Filipina untuk segera menghentikan tindakannya yang melanggar kedaulatan Tiongkok, dan segera menghentikan provokasi maritimnya.

Chen Xiaodong menekankan, saat ini, hubungan Tiongkok-Filipina sedang berada di persimpangan jalan, Filipina harus bertindak hati-hati. Tiongkok sekali lagi menuntut Filipina untuk menanggapi kekhawatiran Tiongkok dengan sungguh-sungguh, segera kembali ke jalur yang tepat, bersama Tiongkok menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi dan konsultasi, serta bersama Tiongkok memelihara hubungan bilateral, menjaga perdamaian dan stabilitas LTS.