Masa Depannya Berada di Tiongkok

2024-03-31 10:47:52  


 “Masa depan saya berada di sini!” demikian komentar peneliti senior Christopher A. Thomas, peneliti senior Institusi Brooking AS kepada wartawan CMG selama sidang tahunan 2024 Forum Asia Bo’ao yang digelar di Hainan, Tiongkok Selatan. Christopher A. Thomas pernah tinggal di banyak negara, sekarang dia tinggal di Tiongkok. dia sangat terkesan atas potensi Pembangunan dan lingkungan terbuka dan bersahabat Tiongkok selama tahun-tahun terakhir ini.

Forum Bo’ao tahun ini menarik hampir 2000 wakil dari kalangan politik, industri dan komersial, serta sarjana wadah pemikir dari lebih dari 60 negara dan daerah di dunia. Selama 4 hari Forum berlangsung, para hadirin telah mengadakan pembahasan mendalam dengan berkisar pada tema “Asia dan Dunia: Tantangan Bersama, Tanggung Jawab Bersama”, dan mengeluarkan seruan Asia untuk “Bersolidaritas dan Bekerjasama, Bersama Mendorong Pembangunan”. Peran positif yang dimainkan Tiongkok telah diakui oleh berbagai pihak.

Babaev Kirill, selaku direktur Institut Tiongkok dan Asia Kontemporer Akademi Ilmu dan Pengetahuan Rusia, RAS mengatakan kepada wartawan, dalam rangkaian tantangan yang rumit, Asia khususnya Tiongkok akan menjadi tulang punggung untuk pembangunan berkelanjutan ekonomi global. “Di sini ada masa depan yang cerah, baik bagi pertumbuhan ekonomi, maupun perkembangan teknologinya.”

Dari mana rasa percaya diri seperti itu? Dalam forum tersebut, banyak peserta menyatakan bahwa ekonomi Tiongkok tidak hanya memiliki ketahanan dan potensi yang kuat, namun juga mengandung potensi pembangunan baru. Mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama mengatakan kepada wartawan CMG, "Saya berpendapat ekonomi Tiongkok akan memelihara momentum pembangunan yang sangat baik dan mempunyai pengaruh besar terhadap dunia."

Dewasa ini, pengembangan kekuatan produktif kualitas baru telah menjadi topik populer ekonomi Tiongkok. Data menunjukkan bahwa investasi di industri teknologi canggih Tiongkok telah memelihara pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun berturut-turut, dan terdapat sekitar 400.000 perusahaan teknologi tinggi. Diantaranya, ekspor "tiga produk baru" yaitu kendaraan energi baru, baterai litium, dan produk fotovoltaik telah berkembang pesat. Ekonomi digital berkembang pesat, dan tingkat penetrasi pengguna 5G melebihi 50%. Dalam forum tersebut, "kekuatan produktif kualitas baru" dibahas hangat oleh para tamu. Duta Besar Turki untuk Tiongkok İsmail Hakkı Musa mengatakan bahwa kekuatan produktif kualitas baru berarti Tiongkok sedang mempersiapkan pola pembangunan ekonomi baru untuk mengatasi tantangan global saat ini dan menghadapi masa depan dengan lebih baik.

Selain itu, para peserta juga terkesan mendalam terhadap laju perkembangan hijau di Tiongkok. Tahun ini adalah sidang tahunan pertama sejak peresmian zona demonstrasi hampir nol karbon Forum Asia Bo’ao. Semua tempat mempunyai swasembada listrik ramah lingkungan, sehingga mencapai tujuan untuk menyelenggarakan konferensi netral karbon. Data menunjukkan bahwa Tiongkok telah melakukan pembangunan skala besar di bidang infrastruktur hijau, energi hijau, kehidupan hijau, dan bidang lainnya, pasar investasi dan konsumsi yang dipelihara Tiongkok akan mencapai 10 triliun yuan setiap tahunnya.

Mengupayakan pembangunan bersama tak terpisahkan dari keterbukaan terhadap dunia luar. Baru-baru ini, Tiongkok telah meluncurkan serangkaian langkah keterbukaan tingkat tinggi seperti terus mengurangi daftar negatif akses investasi asing, secara komprehensif mencabut pembatasan pada sektor manufaktur, dan menerapkan perlakuan nasional terhadap perusahaan asing. Data terakhir menunjukkan bahwa jumlah perusahaan modal asing yang baru didirikan di Tiongkok meningkat sebesar 34,9% dari Januari hingga Februari tahun ini. Pada Forum Tingkat Tinggi Pembangunan Tiongkok yang baru ditutup belum lama ini, para pejabat tinggi dari perusahaan multinasional menyatakan optimis pada prospek pasar Tiongkok dan akan terus melanjutkan bisnisnya di Tiongkok.

Inovatif, hijau, terbuka, dan berbagi bersama, di Tiongkok, masyarakat melihat masa depan seperti ini.