Rusia Sebut Serangan Teroris yang Terjadi di Gedung Konser Moskow Direncanakan oleh Pemerintah Ukraina

2024-04-01 15:20:14  



Pada hari Minggu kemarin (31/3) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa setelah diselidiki oleh departemen Rusia terkait, serangan teroris yang terjadi di gedung konser “Crocus” direncanakan oleh pemerintah Ukraina. Sebelumnya, pemerintah Ukraina telah merencanakan sejumlah serangan teroris termasuk pengeboman di Jembatan Krimea, dan pengeboman di kedai kopi yang terletak di pulau Vasilyevsky, di Saint Peterburg. Rusia menuntut pemerintah Ukraina untuk segera menghentikan dukungannya terhadap kegiatan teroris, dan memberikan kompensasi kepada para korban atas kerugian yang mereka alami dalam serangan teroris tersebut.

Selain itu, Rusia juga meminta otoritas Ukraina untuk menangkap semua tersangka yang terlibat dalam serangan teroris tersebut, termasuk Direktur Badan Keamanan Nasional Ukraina Vasyl Vasyliovych Maliuk.

Pada hari yang sama, media Ukraina melaporkan, untuk menanggapi tuduhan kembali Rusia terhadap Ukraina mengenai serangan teroris yang terjadi di gedung konser “Crocus”, dan permintaan Rusia untuk menangkap Direktur Badan Keamanan Nasional Ukraina Maliuk, Badan Keamanan Nasional Ukraina mengeluarkan pernyataannya.

Menurut pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia tidak memberikan bukti apa pun untuk membuktikan bahwa Ukraina terlibat dalam serangan teroris di gedung konser “Crocus”. Namun Rusia mengajukan permintaan untuk segera menangkap dan mengekstradisi orang-orang yang terlibat dalam serangan tersebut berdasarkan Konvensi Internasional Pemberantasan Pengeboman Terorisme dan Konvensi Internasional Pemberantasan Pendanaan Terorisme. Rusia bahkan menyebut bahwa Ukraina telah melanggar kewajibannya dalam peraturan konvensi anti-terorisme, dan akan memikul tanggung jawab hukum internasional.