Kemenlu Tiongkok: Kekhawatiran AS dan Jepang mengenai Kebijakan Nuklir Tiongkok Sama Sekali Tidak Sesuai dengan Fakta

2024-04-12 14:54:10  



Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, dalam jumpa pers hari Kamis kemarin (11/4) menyatakan bahwa kekhawatiran Amerika Serikat (AS) dan Jepang terhadap kebijakan nuklir Tiongkok sepenuhnya jauh dari fakta dan memiliki motif tersembunyi, pihak Tiongkok dengan tegas menentang dan menolak hal tersebut.

Menurut laporan, pemimpin AS dan Jepang pada hari Rabu (10/4) kemarin bersama-sama mengeluarkan pernyataan bahwa AS dan Jepang bertekad untuk mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir dengan cara yang realistis dan pragmatis. Pernyataan tersebut juga menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kebijakan nuklir Tiongkok.

Mengenai hal ini, Mao Ning menekankan bahwa Tiongkok menjunjung kebijakan untuk tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu, berkomitmen untuk tidak menggunakan senjata nuklir terhadap negara dan kawasan yang tidak mempunyai senjata nuklir, selalu menjaga kekuatan nuklir pada tingkat terendah dalam kebutuhan keamanan negara, dan tidak mengikuti persaingan senjata dalam bentuk apapun. Asalkan tidak menargetkan Tiongkok dengan senjata nuklir, negara mana pun tidak akan mendapatkan ancaman senjata nuklir dari Tiongkok.

“AS mempunyai gudang senjata nuklir terbesar dan tercanggih di dunia, tapi mereka bersikeras mempertahankan kebijakan untuk menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu, membuat ancaman nuklir khusus untuk negara lain, menginvestasikan sejumlah besar uang untuk meningkatkan kekuatan nuklir “trinitas”, dengan semena-mena melanggar kontrak dan menarik diri di bidang pengendalian senjata, memperkuat aliansi nuklir NATO, serta memperluas kerja sama teknologi militer canggih dengan negara-negara sekutu. Jepang sebagai negara yang terkena dampak ledakan nuklir tidak meminta perlucutan senjata nuklir AS, tetapi malah mengandalkan “‘perlindungan” AS, mengembangkan kemampuan ofensif dan defensif rudal canggih, serta bekerja sama dengan pasukan garis depan kekuatan strategis AS. Tindakan negatif AS dan Jepang tersebut merusak keseimbangan dan kestabilan global dan kawasan, menghalangi proses pengendalian dan perlucutan senjata nuklir internasional, serta mengacaukan perdamaian dan keamanan kawasan,” tutur Mao Ning.

Mao Ning menyatakan bahwa masyarakat internasional mengkhawatirkan tindakan AS dan Jepang tersebut. Kedua negara harus introspeksi diri, dengan sikap yang tepat, berhenti melanggar sistem perlucutan senjata dan non-proliferasi nuklir internasional, dengan sungguh-sungguh menurunkan peran senjata nuklir dalam kebijakan keamanan nasional dan kolektif,  serta memberikan penjelasan yang bertanggung jawab kepada masyarakat internasional.