Xi Jinping Gelar Pembicaraan dengan Presiden Republik Suriname Chandrikapersad Santokhi

2024-04-13 10:23:25  


Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Presiden Republik Suriname Chandrikapersad Santokhi di Balai Agung Rakyat Beijing pada Jumat sore kemarin (12/4).

Xi Jinping menunjukkan, Tiongkok dan Suriname memiliki hubungan persahabatan yang telah terjalin lama, yang kian diperkokoh sejalan dengan waktu. Suriname merupakan salah satu negara Karibia yang paling awal menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok, sekaligus salah satu negara yang paling awal menjalin hubungan kemitraan strategis dan menandatangani kemitraan Sabuk dan Jalan dengan Tiongkok. Tiongkok bersedia bersama Suriname meningkatkan lebih lanjut kepercayaan politik serta kerja sama ekonomi dan perdagangan, memperluas hubungan antar masyarakat dan mempererat kolaborasi internasional antara satu sama lain, dalam rangka mendorong pembentukan hubungan kemitraan kerja sama strategis Tiongkok-Suriname yang lebih erat guna memberikan manfaat kepada rakyat kedua negara.

Xi Jinping menekankan, Tiongkok menyatakan apresiasi tinggi kepada Suriname yang selalu bersahabat dengan Tiongkok dan memberikan dukungan teguh kepada Tiongkok dalam isu-isu yang menjadi kepentingan inti dan keprihatinan serius Tiongkok. Tiongkok juga dengan teguh mendukung Suriname untuk memelihara kedaulatan serta memilih jalan pembangunan yang sesuai dengan keadaan negerinya sendiri. Tiongkok akan bersama Suriname terus saling mengerti, saling mendukung, memelihara kontak tingkat tinggi, mempererat pertukaran bersahabat antar badan pemerintah, lembaga legislatif dan partai politik kedua belah pihak, serta meningkatkan pertukaran pengalaman seputar tata kelola negara.

Presiden Suriname Chandrikapersad Santokhi menyatakan, Suriname dan Tiongkok memiliki hubungan bersahabat yang bersejarah lama. Masyarakat Tionghoa di Suriname telah memberikan sumbangan penting untuk pembangunan Suriname. Selama 48 tahun sejak Suriname dan Tiongkok menjalin hubungan diplomatik, Suriname selalu berpegang teguh pada prinsip satu Tiongkok, dan akan terus dengan teguh tak tergoyahkan mendukung Tiongkok mewujudkan penyatuan kembali tanah air. Tiongkok telah memberikan bantuan amat berharga kepada Suriname dalam upayanya memberantas pandemi COVID-19 serta pembangunan ekonomi dan sosial. Kini kerja sama kedua negara di bidang pertanian, kesehatan dan infrastruktur telah mencapai hasil bernas, yang mencerminkan kepercayaan politik tinggi dan persahabatan mendalam yang terjalin antara kedua negara, kesemua itu telah sangat membantu Suriname mengembangkan ekonomi dan memperbaiki kehidupan rakyat, sehingga telah memberikan teladan bagi kerja sama Selatan-Selatan. Chandrikapersad Santokhi mengatakan, Presiden Xi Jinping telah mengajukan serangkaian inisiatif global, antara lain, Inisiatif Sabuk dan Jalan dan Inisiatif Pembangunan Global, yang menganjurkan multipolarisasi dunia yang sederajat dan teratur serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan memberikan manfaat universal, inisiatif-inisiatif tersebut mempunyai arti penting bagi pemeliharaan multilateralisme, pendorongan perdamaian dunia dan pembangunan berkelanjutan. Suriname memberikan dukungan atas hal-hal tersebut, dan bersedia meningkatkan kolaborasi dengan Tiongkok untuk bersama mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia. Chandrikapersad Santokhi menyatakan bersedia memanfaatkan kunjungan kenegaraan di Tiongkok kali ini untuk meningkatkan lebih lanjut pertukaran antara kedua negara dan pertukaran antar partai politik, memperluas investasi ekonomi dan perdagangan serta pembangunan hijau, memperdalam kerja sama kedua pihak dalam menghadapi perubahan iklim, memperkuat hubungan kemitraan kerja sama strategis Suriname-Tiongkok. Suriname bersedia memberikan upaya positif demi mendorong negara-negara Karibia mengembangkan hubungannya dengan Tiongkok.

Seusai pembicaraan, kedua kepala negara bersama menyaksikan penandatanganan serangkaian dokumen kerja sama bilateral di bidang-bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pembangunan hijau, ekonomi digital dan pendidikan.