Dewan Keamanan PBB Adakan Rapat Darurat Terkait Konflik Israel-Iran

2024-04-15 12:28:42  

Atas permintaan Israel, pada hari Minggu (14/4) kemarin waktu setempat, Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat darurat terkait aksi militer Iran terhadap Israel.

Kuasa Usaha Misi Tetap Tiongkok untuk PBB, Dai Bing menyatakan, sejak konflik Gaza meletus, masyarakat internasional tidak hanya tidak dapat menerima bencana kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza dan menuntut untuk segera melakukan gencatan senjata, tapi juga menyatakan kekhawatiran mendalamnya terhadap ketegangan situasi regional yang semakin parah akibat perpanjangan konflik dan efek limpahan yang kompleks dan serius.

Dai Bing mengatakan, pada tanggal 1 April lalu, kompleks Kedutaan Besar Iran di Suriah mengalami serangan udara, beberapa orang personel Iran tewas dan gedung Kedutaan Besar Iran mengalmai kerusakan serius dalam serangan tersebut. Peristiwa tersebut telah dengan serius melanggar Piagam PBB dan Hukum Internasional, serta kedaulatan Suriah dan Iran, merupakan tindakan yang sangat buruk. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres melaporkan eskalasi yang terjadi pada hari Sabtu lalu (13/4), Tiongkok menyatakan keprihatinan mendalamnya terhadap peristiwa tersebut. Pihak Tiongkok telah mencatat, pihak Iran menyatakan bahwa tindakan militernya adalah tanggapan terhadap serangan Israel pada kompleks Kedutaan Besarnya di Suriah, masalah terkait dapat dianggap sudah terselesaikan. Pihak Tiongkok mengimbau pihak terkait untuk tenang dan menahan diri semaksimal mungkin, menyelesaikan perselisihan dan sengketa berdasarkan tujuan Piagam PBB dan Hukum Internasional, serta mencegah eskalasi situasi.

Dai Bing menekankan bahwa negara dan rakyat di Timur Tengah tidak mengharapkan dan tidak mampu menghadapi konflik dan peperangan yang lebih besar. Oleh karena itu, hal yang paling urgen saat ini adalah melaksanakan resolusi Dewan Keamanan nomor 2728 dengan sungguh-sungguh, dan segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Jalan keluar yang paling mendasar adalah melaksanakan “Solusi Dua Negara” secara komprehensif, dan sepenuhnya keluar dari lingkaran setan konflik Palestina-Israel. Pihak Tiongkok mengimbau masyarakat internasional, terutama negara-negara yang berpengaruh, untuk memberikan kontribusi yang konstruktif demi menjaga perdamaian dan kestabilan regional.