Xi Jinping Temui Kanselir Jerman Olaf Scholz di Beijing

2024-04-16 15:18:21  

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Beijing Selasa pagi tadi (16/04).

Pada kesempatan itu, Xi Jinping menunjukkan, tahun ini memperingati 10 tahun penjalinan hubungan mitra strategis menyeluruh Tiongkok dan Jerman. Selama satu dekade ini, meskipun situasi internasional mengalami perubahan yang amat besar, namun hubungan Tiongkok dan Jerman selalu berkembang secara stabil, kerja sama di berbagai bidang terus diperkokoh dan diperdalam, serta telah memberikan tenaga pendorong bagi pembangunan masing-masing. Kini, perubahan yang terjadi di dunia selama satu abad ini semakin cepat, risiko dan tantangan yang dihadapi manusia bertambah, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tak terlepas dari kerja sama antar negara besar. Tiongkok dan Jerman adalah komunitas ekonomi kedua dan ketiga terbesar di dunia, makna dari memperkukuh dan mengembangkan hubungan Tiongkok dan Jeraman melampaui cakupan hubungan bilateral, dan mempunyai pengaruh penting bagi daratan Asia dan Eropa bahkan seluruh dunia. Kedua negara hendaknya memperlakukan dan mengembangkan hubungan bilateral dari segi strategis dan jangka panjang, bergandengan tangan untuk memberikan lebih banyak kepastian dan kestabilan bagi dunia.

Xi Jinping menunjukan, rantai industri dan pasokan Tiongkok dan Jerman saling terkait satu sama lain, pasar kedua negara saling bargantung satu sama lain. Kerja sama saling menguntungkan antara Tiongkok dan Jerman bukanlah “risiko”, tapi jaminan yang stabil bagi hubungan kedua pihak, serta peluang untuk merintis masa depan. Baik di bidang tradisional seperti manufaktur mesin atau otomotif, maupun di bidang baru seperti transformasi hijau, digitalisasi, dan kecerdasan buatan, potensi besar yang dimiliki kedua negara untuk bekerja sama dan menang bersama menunggu digali. Kedua pihak hendaknya mengembangkan ciri menonjolnya yang saling menguntungkan dan menang bersama, saling menghargai prestasi satu sama lain. Ekspor otomotif tenaga listrik, baterai lithium dan produk fotovoltaik Tiongkok tidak hanya memperkaya pasokan global dan meredakan tekanan inflasi global, namun juga memberikan kontribusi yang besar untuk menangani perubahan iklim, transformasi hijau dan rendah karbon. Tiongkok dan Jeraman hendaknya mengadakan koordinasi multilateral secara independen, mendorong agar komunitas internasional dapat lebih baik menangani tantangan global seperti perubahan iklim, ketidak -seimbangan pembangunan dan konflik daerah, memberikan lebih banyak kontribusi demi keseimbangan dan kestabilan dunia.

Kedua pemimpin negara juga bertukar pendapat secara mendalam mengenai krisis Ukraina. Xi Jinping menekankan, dalam situasi dewasa ini, untuk mencegah eskalasi konflik bahkan kehilangan kontrol, berbagai pihak hendaknya berusaha segera memulihkan perdamaian. Oleh karena itu, hendaknya memegang beberapa prinsip berikut ini: pertama, hendaknya mengutamakan situasi umum yang damai dan stabil, tidak mengupayakan keegoisannya sendiri. Kedua, meredakan situasi, tidak menuangkan minyak ke dalam api. Ketiga, tidak lebih lanjut mengintesifkan kontradiksi, demi memulihkan perdamaian dan mengakumulasi kondisi. Keempat, mengurangi dampak negatif terhadap ekonomi dunia, serta tidak merusak kestabilan rantai industri dan pasokan. Tiongkok bukanlah pelaku atau pihak yang terlibat dalam krisis Ukraina, namun selalu mendorong perdamaian dan perundingan dengan caranya sendiri. Tiongkok mendorong dan mendukung segala upaya yang bermanfaat bagi penyelesaian krisis secara damai, mendukung diadakannya pertemuan perdamaian internasional pada saat yang tepat, yang diakui Rusia dan Ukraina serta diikuti oleh berbagai pihak secara setara, mengadakan pembahasan terbuka terhadap semua solusi damai, dan bersedia memelihara kontak erat dengan berbagai pihak terkait termasuk Jerman.

Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai konflik Palestina dan Israel, serta masalah regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama. Kedua pihak berpendapat, hendaknya melaksanakan resolusi nomor 2728 Dewan Keamanan PBB untuk mencegah perluasan situasi, dan menghindari memburuknya lebih lanjut situasi, menjamin akses bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza dengan lancar, mendukung masalah Palestina diselesaikan sedini mungkin melalui perundingan berdasarkan “resolusi dua negara”, mengimbau agar negara yang berpengaruh dapat memainkan peranan konstruktifnya dalam memelihara perdamaian dan kestabilan regional, serta mendorong masalah Palestina agar dapat segera terselesaikan secara menyeluruh, adil dan kekal.