Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi menghadiri jumpa pers bersama seusai pembicaraannya di Jakarta pada hari Kamis (18/4).
Wang Yi mengucapkan selamat atas suksesnya pelaksanaan pemilu di Indonesia serta memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama hampir 10 tahun yang membuat Indonesia semakin maju dan berkembang. Wang Yi menyatakan, kunjungannya ke Indonesia kali ini untuk melaksanakan konsensus penting yang tercapai antara kedua kepala negara, serta untuk menunjukkan dukungan kuat Tiongkok terhadap Indonesia, dan untuk mendorong hubungan bilateral terus mencapai perkembangan yang lebih besar. Wang Yi mengatakan telah mengadakan pertukaran yang sangat berhasil dengan Menlu Retno Marsudi, dan kedua belah pihak telah mencapai kesepahaman yang luas. Kami meninjau kembali perkembangan historis hubungan Tiongkok-RI dalam 10 tahun yang lalu, dan berpendapat bahwa pencapaian prestasi-prestasi tersebut terutama karena kedua pihak telah mempertahankan kepemimpinan kedua kepala negara, serta dengan tegas mempertahankan kemandirian strategis, mempertahankan rasa saling percaya dan saling membantu, mempertahankan kerja sama dan menang bersama, serta mempertahankan kesetaraan dan keadilan. Kami berharap kedua belah pihak akan terus mengembangkan tradisi kerja sama yang baik, saling membantu dalam proses pembangunan modernisasi masing-masing negara, membentuk komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia di level lebih tinggi, serta bersama menciptakan masa depan hubungan bilateral yang lebih cerah.
Kedua belah pihak hendaknya memberikan contoh sebagai negara besar dan negara bertetangga yang saling percaya dan saling membantu. Terus bertindak menurut pedoman strategis kedua kepala negara, memperkokoh kepercayaan strategis bertaraf tinggi antara satu sama lain. Kedua pihak hendaknya meningkatkan kerja sama politik dan keamanan dengan berlandaskan pada platform mekanisme dialog 2+2, serta saling mengerti dan saling mendukung dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan utama dan keprihatinan serius masing-masing pihak.
Kedua belah pihak hendaknya berperan sebagai motor penggerak dalam mendorong modernisasi negara-negara berkembang. Berusaha mendorong modernisasi ala Tiongkok bersinergi secara mendalam dengan Visi Indonesia Emas 2045, agar kedua pihak dapat saling melengkapi dan saling mendukung dalam rangka memberikan lebih banyak pilihan bagi negara-negara berkembang untuk mewujudkan modernisasinya. Wang Yi berharap kedua belah pihak terus memimpin kerja sama internasional dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), memperluas kerja sama di bidang tenaga produktif kualitas baru terutama ekonomi digital, dengan harapan kedua negara dapat bergandengan tangan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan transformasi ekonomi.
Kedua belah hendaknya bermitra dalam pelaksanaan kerja sama yang terbuka dan inklusif serta menang bersama. Perlunya memprioritaskan pembangunan, menganjurkan globalisasi ekonomi yang inklusif dan menguntungkan semua pihak, menentang unilateralisme dan proteksionisme, menentang “pemisahan dan pemutusan hubungan” serta “pekarangan kecil dengan pagar tinggi”, bersama-sama memelihara kestabilan rantai industri dan rantai pasokan. Harus mewaspadai bermacam-macam “lingkaran kecil”, menentang intrik apa pun yang ingin membuat perlawanan dan konfrontasi blok, menyayangi dan berusaha menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan yang diperoleh dengan susah payah.
Kami bersedia terus berupaya bersama negara-negara ASEAN untuk secara menyeluruh dan efektif melaksanakan Deklarasi Perilaku (DoC) Laut Tiongkok Selatan, mempercepat konsultasi Kode Perilaku (CoC) Laut Tiongkok Selatan, agar membangun Laut Tiongkok Selatan menjadi laut damai dan kerja sama.
Kami menyatakan sangat prihatin terhadap bencana kemanusiaan dari konflik Palestina-Israel. Kami sepakat bahwa Resolusi 2728 Dewan Keamanan PBB harus dilaksanakan secara menyeluruh, harus segera mewujudkan gencatan senjata tanpa syarat dan permanen, dengan sungguh-sungguh melindungi warga sipil. Harus sesegera mungkin membangun mekanisme pemberian bantuan kemanusiaan, menjamin barang-barang bantuan kemanusiaan dapat memasuki Jalur Gaza secara cepat, aman, tanpa hambatan dan kontinu. Kami mengimbau pihak-pihak terkait untuk berkepala dingin dan menahan diri untuk mencegah peningkatan situasi dan bentrokan meluas. Tiongkok mendukung Dewan Keamanan sesegera mungkin mendiskusi dan menerima Palestina sebagai anggota resmi PBB. Tiongkok menganjurkan konferensi perdamaian internasional yang berskala lebih besar, lebih berwibawa dan lebih efektif untuk mencapai jadwal dan peta jalan demi pelaksanaan “solusi dua negara”.
Wang Yi menegaskan, tahun ini menandai 75 tahun berdirinya RRT. Tahun depan Indonesia akan merayakan hari ulang tahun ke-80, yang sekaligus peringatan 75 tahun hubungan Tiongkok dan Indonesia, hal ini berarti Tiongkok dan Indonesia, baik pembangunan di masing-masing negara maupun hubungan bilateralnya akan berdiri di titik tolak historis yang baru, dan akan menghadapi peluang perkembangan yang penting. Tiongkok berharap dapat bersama Indonesia, dengan berdasarkan pada kesepahaman penting kedua kepala negara, mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia yang berpengaruh regional maupun global.