Tiongkok Sesalkan Veto AS terhadap Permohonan Palestina Menjadi Negara Anggota PBB

2024-04-19 15:13:26  


Hari Kamis (18/4) sore kemarin waktu setempat, karena veto Amerika Serikat, Dewan Keamanan PBB gagal meluluskan rancangan resolusi yang “mengusulkan Majelis PBB menerima Palestina sebagai negara anggota resmi PBB”. Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, Fu Cong, dalam penjelasannya seusai pemungutan suara mengatakan, hari ini adalah hari yang menyedihkan, karena veto AS, permohonan Palestina untuk menjadi negara anggota PBB ditolak, impian rakyat Palestina selama puluhan tahun telah hancur, Tiongkok sangat kecewa pada keputusan AS tersebut.

Fu Cong mengatakan, negara terkait tidak mendukung keanggotaan Palestina dalam PBB dengan alasan Palestina tidak memiliki kemampuan pemerintahan, Tiongkok tidak setuju akan hal tersebut. Selama 13 tahun ini, situasi di Palestina mengalami banyak perubahan, yang paling mendasar di antaranya adalah permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Yordania yang terus diperluas, ruang hidup Palestina sebagai negara terus dipersempit, dan dasar “Solusi Dua Negara” terus dikikis. Negara terkait terus menutup mata bahkan membiarkannya, dan sekarang mereka malah meragukan kemampuan pemerintahan Palestina, ini sama sekali adalah logika perampok yang membingungkan masyarakat.

Fu Cong mengatakan, yang lebih tidak dapat diterima adalah, negara terkait malah mempermasalahkan apakah Palestina memiliki kualifikasi menjadi negara anggota seperti yang dicantumkan dalam Piagam PBB, hal ini mengisyaratkan mereka mempermasalahkan apakah Palestina mencintai perdamaian. Tuduhan tersebut sangat keterlaluan, seperti menabur garam di atas luka rakyat Palestina yang sudah kenyang dijajah, ini merupakan sebuah hinaan yang sangat besar.

Fu Cong menekankan bahwa pembangunan negara merdeka adalah hak dan kepentingan bangsa Palestina yang tidak boleh dirampas, tidak boleh diragukan dan tidak boleh diperdagangkan. Negara terkait memprasyaratkan perundingan langsung Palestina-Israel, dan menyebut bahwa keanggotaan Palestina dalam PBB hanya boleh menjadi hasil dari perundingan, hal ini sepenuhnya membalikkan sebab dan akibat. Dalam keadaan pihak Israel yang semakin jelas menolak “Solusi Dua Negara”, jika PBB menerima Palestina sebagai negara anggotanya, akan membuat Palestina memiliki status yang setara dengan Israel, dan akan membantu menciptakan situasi yang kondusif bagi pemulihan perundingan Palestina-Israel. Setiap negara yang benar-benar mendukung “Solusi Dua Negara” tidak boleh menentang Palestina untuk secara resmi bergabung dalam PBB.

Fu Cong mengatakan, “Kami yakin, pada suatu hari, Palestina akan memiliki hak yang setara dengan negara-negara anggota PBB lainnya, Palestina dan Israel sebagai dua negara akan bisa hidup berdampingan secara damai, rakyat Palestina dan Israel akan menikmati kehidupan yang tenteram dan bahagia. Agar hari itu segera tiba, pihak Tiongkok akan terus berupaya tanpa lelah, memainkan peranan konstruktifnya.