XINHUA: Hari Jumat kemarin (19/4), Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat ke-4 Mekanisme Dialog dan Kerja Sama Tingkat Tinggi Tiongkok-RI di Indonesia, bertukar pendapat secara mendalam seputar kerja sama pragmatis selanjutnya dan mencapai kesepahaman luas.
Wang Yi menyatakan, Tiongkok dan Indonesia sama-sama adalah negara berkembang besar dan wakil kekuatan ekonomi baru, kedua belah pihak mempunyai persahabatan tradisional yang mendalam, kerja sama antara kedua negara semakin erat. Dalam satu tahun yang lalu, Presiden Xi Jinping telah mengadakan dua kali pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, dan sempat memberikan pedoman strategis bagi perkembangan hubungan Tiongkok-RI. Tiongkok selalu memandang Indonesia sebagai mitra seperjalanan dalam pendekatan pembangunan dan kerja sama, dan selalu memandang pengembangan hubungan persahabatan dengan Indonesia dari sudut strategis dan segi jangka panjang. Tiongkok bersedia maju bersama dengan Indonesia dalam perwujudan modernisasi di masing-masing negara. Wang Yi berharap kedua belah pihak dapat mematuhi kesepahaman strategis yang dicapai kedua kepala negara, mengembangkan peranan koordinasi mekanisme dialog dan kerja sama tingkat tinggi Tiongkok-RI, bersama membentuk komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-RI yang berlevel dan berkualitas lebih tinggi.
Menko Marves Luhut mengucapkan selamat atas kesuksesan “Dua Sesi” (Sidang KRN dan MPPR) Tiongkok, dan menyatakan yakin bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Tiongkok pasti akan mewujudkan modernisasi berkualitas tinggi, dan mencapai prestasi pembangunan yang lebih besar. Indonesia sudah dengan sukses mengadakan pemilu, pemerintah baru akan mewarisi kebijakan bersahabat dengan Tiongkok, dengan teguh memegang prinsip Satu Tiongkok, dan berupaya memperdalam kerja sama konstruktif kedua negara. Kerja sama Tiongkok-RI pasti akan memberikan lebih banyak manfaat kepada rakyat kedua negara dan kawasannya, dan pasti akan mengembangkan peranan positifnya demi perdamaian, kestabilan dan kemakmuran Asia-Pasifik.
Wang Yi menyatakan, Tiongkok bersedia memperdalam sinergi komprehensif antara inisiatif “Sabuk dan Jalan” (BRI)dengan strategi pembangunan Indonesia, dan terus mengharumkan nama KCJB atau “Whoosh” sebagai “merek emas” dalam kerja sama BRI, dan membangun “Koridor Ekonomi Komprehensif Regional” dan “Taman Kembar Dua Negara” menjadi dua proyek unggulan yang baru, memperluas kerja sama di bidang-bidang ekonomi digital, pembangunan hijau dan perbaikan kesejahteraan rakyat, dan memberi energi baru bagi pembangunan bersama BRI yang berkualitas tinggi. Tiongkok dan Indonesia hendaknya bersama menentang unilateralisme dan proteksionisme, bersama mempertahankan hak pembangunan sah kedua belah pihak, memelihara tata tertib ekonomi dan perdagangan internasional yang normal.
Kedua belah pihak telah secara komprehensif menyimpulkan kemajuan kerja sama dan arah perkembangan dari berbagai bidang, dan sepakat untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi antar badan, mendorong implementasinya, guna mendorong kerja sama strategis komprehensif kedua negara untuk mencapai hasil yang lebih besar.