Jajak Pendapat CGTN|Hampir 90% responden global memuji kontribusi Tiongkok terhadap pembangunan hijau global

2024-04-21 09:16:09  

Ketika kendaraan energi baru, baterai litium, dan produk fotovoltaik Tiongkok semarkin laris di pasar global, terdapat spekulasi yang tak ada habisnya seputar “kelebihan kapasitas” produk energi baru Tiongkok. Namun, jajak pendapat global baru-baru ini yang dilakukan oleh CGTN dari China Media Group (CMG) menunjukkan bahwa 88,62% responden global mengapresiasi kontribusi industri energi baru Tiongkok terhadap perekonomian dunia dan pembangunan hijau global.

Survei tersebut menemukan bahwa 84,86% responden global percaya bahwa masih terdapat permintaan dan potensi yang besar terhadap teknologi dan produk energi baru di pasar global, dan alasan"kelebihan" sama sekali tidak berdasar. Selain itu, 86,05% responden percaya bahwa kapasitas produksi ditentukan oleh hubungan antara pasokan dan permintaan. 85,71% responden percaya bahwa percepatan inovasi teknologi dan stimulasi penuh persaingan pasar adalah kunci untuk mendorong perkembangan energi baru yang sehat dan pesat. Selain itu, sebanyak 88,46% responden berpendapat bahwa di era globalisasi, setiap negara memiliki keunggulan komparatif yang berbeda-beda, dan memperkuat kerja sama adalah kunci penyelesaian permasalahan.

Perlu diingat bahwa keunggulan industri energi baru Tiongkok diperoleh melalui keterampilan nyata dan dibentuk melalui persaingan pasar penuh, bukan melalui subsidi pemerintah. Dalam hal ini, 88,62% responden global sangat setuju, dan menunjukkan kontribusi positif industri energi baru Tiongkok terhadap pembangunan hijauglobal; 77,41% responden percaya bahwa penggunaan proteksionisme untuk menghambat industri energi baru akan melemahkan upaya semua negara untuk bersama-sama melakukan hal tersebut. Sehingga memangkas upaya negara-negara untuk menghadapi perubahan iklim. 91,93% responden menyatakan bahwa pembangunan yang sehat di bidang energi baru global harus didasarkan pada peraturan dan ketertiban internasional yang adil dan rasional, dan kepentingan negara-negara berkembang harus sepenuhnya dihargai; 83,87% responden menyatakan, persoalan kapasitas produksi merupakan persoalan ekonomi dan tidak boleh dikaitkan dengan politik. Praktik pan-politisasi dan pan-keamanan melanggar hukum ekonomi dan tidak kondusif bagi pemulihan ekonomi dunia.

Survei ini dirilis di platform CGTN berbahasa Inggris, Spanyol, Arab, Prancis, dan Rusia. Dalam waktu 24 jam, total 5.470 netizen luar negeri berpartisipasi dalam survei tersebut dan menyampaikan pendapatnya.