Tiongkok dan AS Capai Lima Poin Konsensus

2024-04-26 22:54:15  

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Beijing pada hari Jumat (26/4) waktu setempat. Kedua belah pihak telah mencapai lima poin konsensus setelah melalui pertukaran pendapat secara mendalam.

Pertama, kedua belah pihak setuju untuk terus menstabilkan dan mengembangkan hubungan bilateral agar searah dengan pedoman kedua kepala negara. Kedua pihak mengakui dialog dan kerja sama Tiongkok dan AS di berbagai bidang telah mencapai perkembangan positif seusai Pertemuan San Francisco, dan menyetujui untuk mempercepat pelaksanaan kesepahaman penting yang dicapai kedua kepala negara di San Francisco.

Kedua, kedua belah pihak setuju untuk memelihara pertukaran tingkat tinggi dan kontak di semua lapisan dan tingkatan. Terus memainkan peranan mekanisme konsultasi yang terpulih maupun yang baru didirikan di bidang diplomasi, ekonomi, finansial dan bisnis. Melanjutkan pertukaran militer antara kedua negara. Menindaklanjuti kerja sama Tiongkok dan AS dalam pemberantasan narkoba, penanganan perubahan iklim dan kecerdasan buatan.

Ketiga, kedua belah pihak mengumumkan akan menggelar pertemuan pertama dialog antar pemerintah Tiongkok-AS terkait kecerdasan buatan. Melanjutkan konsultasi tentang pedoman hubungan bilateral Tiongkok-AS. Menggelar konsultasi urusan Asia-Pasifik Tiongkok-AS putaran baru serta konsultasi maritim Tiongkok-AS. Melanjutkan konsultasi konsuler Tiongkok-AS. Grup kerja pemberantasan narkoba Tiongkok-AS akan menggelar pertemuan pejabat senior. AS menyambut kunjungan Duta Khusus Perubahan Iklim Tiongkok, Liu Zhenmin ke AS. 

Keempat, kedua belah pihak akan mengambil tindakan untuk memperluas pertukaran antar masyarakat, menyambut pelajar dari kedua pihak untuk menempuh studi di negara satu sama lain, serta menyelenggarakan dengan baik dialog tingkat tinggi pariwisata Tiongkok-AS ke-14 di kota Xi’an, Tiongkok pada Mei mendatang.

Kelima, kedua belah pihak akan memelihara konsultasi mengenai isu-isu panas internasional dan regional, duta khusus dari kedua pihak akan meningkatkan komunikasi antara satu sama lain.