Kebangkitan Kembali Industri Pariwisata Inbound Tiongkok

2024-05-02 11:19:25  

Pada tahun 2024, pariwisata inbound Tiongkok diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Menurut data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok, selama liburan Festival Qingming selama 3 hari pada tahun 2024, jumlah wisatawan asing yang berwisata ke Tiongkok mencapai 1.041.000 orang, mendekati level di periode yang sama pada tahun 2019. Booming pariwisata saat Festival Qingming telah membuat orang tidak sabar menunggu liburan May Day mendatang. Mengapa semakin banyak wisatawan asing yang bepergian ke Tiongkok? Berikut saya rangkum beberapa alasan di balik fenomena tersebut:

 

Pertama,  Tiongkok melakukan diversifikasi produk pariwisata untuk menyesuaikan kebutuhan wisatawan yang berbeda-beda

 

Tiongkok bisa dikatakan memiliki sumber daya wisata yang beragam dan komplit, mulai dari pemandangan alam hingga lanskap budaya, mulai dari budaya tradisional kuno hingga lanskap perkotaan modern. Dengan keunggulan yang dimiliki, Tiongkok berhasil menarik semakin banyak wisatawan internasional.

Ambil Beijing, ibu kota Tiongkok sebagai contoh, bagi wisatawan yang pertama kali berkunjung ke Beijing, banyak objek wisata terkenal yang layak dikunjungi, misalnya Kota Terlarang, Tembok Besar Badaling, Istana Musim Panas dan masih banyak lagi. Sedangkan bagi wisatawan yang berkunjung ke Beijing untuk kedua atau ketiga kalinya, Universal Resort Beijing telah menjadi destinasi populer.

 

Belum lama ini, turis asal Singapura Betty beserta keluarganya yang terdiri dari tiga orang mengunjungi Universal Beijing Resort. Sebelumnya, Betty pernah ke Beijing pada tahun 2018 untuk mengunjungi Kota Terlarang dan Tembok Besar Badaling. Kali ini ia kembali membawa keluarganya ke Beijing, dan tujuan utamanya adalah untuk mengunjungi Universal Studio Beijing. Seperti Betty, banyak wisatawan asing memasukkan Universal Studio Beijing ke dalam daftar perjalanan mereka di Beijing.

 

Sementara itu, Taman Nasional Zhangjiajie di Hunan menjadi pilihan tepat bagi wisatawan Korea yang umumnya sangat menyukai wisata alam. Zhangjiajie telah meluncurkan produk wisata internasional "Fantastic Landscapes" seperti Fenglin Canyon dan Zhangjiajie Landforms. Data menunjukkan bahwa jumlah wisatawan Korea yang mengunjungi Zhangjiajie pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 105.100 orang, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 367,76 kali lipat. Saat ini "pegunungan Zhangjiajie yang dipenuhi orang Korea" telah menjadi topik hangat di media sosial Tiongkok.

 

Kedua, kemudahan transportasi membuat wisatawan asing lebih nyaman melakukan perjalanan

Kereta cepat Tiongkok telah menjadi ciri khas negara tersebut. Banyak orang asing ingin menjajal kereta cepat Tiongkok. Pengalaman menumpangi kereta cepat di Tiongkok yang cepat, efisien dan nyaman telah menjadi daya tarik wisata di negara tersebut. Sistem transportasi yang terintegrasi dari kota ke kota, dari stasiun kereta ke pusat kota dan tempat wisata. Begitu sampai di stasiun kereta tujuan, penumpang dapat memilih berbagai moda transportasi umum dengen berbagai rute yang dapat mengantarkan mereka ke tujuan. Di sini kita dapat melihat betapa pentingnya jaringan transportasi daam kota, selain jaringan kereta cepat antar kota.

Bagi orang Indonesia yang sudah pernah menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung "Whoosh" , maka kereta cepat yang beroperasi di Tiongkok memanglah tidak jauh berbeda, baik dari penampakan luar maupun fasilitas di dalam gerbong kereta, pasalnya "Whoosh" memang diimpor dari Tiongkok.

 

Ketiga, kebijakan bebas visa menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan

Visa merupakan syarat pertama bagi wisatawan asing untuk masuk ke Tiongkok. Penerapan kebijakan bebas visa sama dengan membuka pintu bagi wisatawan asing, sekaligus menghemat biaya dan waktu mereka. Pada bulan Desember tahun lalu, Tiongkok memberlakukan uji coba kebijakan bebas visa bagi pemegang paspor biasa dari enam negara: Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia. Menurut data Ctrip, selama Festival Musim Semi, jumlah wisatawan enam negara tersebut yang berkunjung ke Tiongkok meningkat dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019.

 

Namun, di tengah peningkatan jumlah wisatawan asing, tentunya banyak permasalahan yang muncul, misalnya sulitnya komunikasi bagi wisatawan yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Mandarin. Oleh karenanya, beberapa langkah pun diambil, saat ini, situs Trip.com, salah satu perusahaan travel online terbesar di dunia asal China telah menyediakan fitur multi-bahasa dan menerima pembayaran lebih dari 30 mata uang asing. Mengenai masalah pembayaran di China, wisatawan asing juga sudah dapat menggunakan fitur pembayaran digital dengan Alipay ataupun Wechat Pay. Langkahnya pun cukup mudah, pengguna hanya perlu melakukan registrasi di aplikasi terkait, melakukan verifikasi data diri dengan paspor, dan mengoneksikan kartu Visa atau Master mereka.

 

Langkah Tiongkok dalam mempromosikan sektor pariwisata mendapat respon positif dari komunitas internasional. Surat kabar Perancis Le Figaro dalam sebuah artikelnya menyebutkan Tiongkok memiliki sejarah yang panjang, budaya yang indah, wilayah daratan yang luas dan sumber daya pariwisata yang beragam, sehingga sangat menarik bagi wisatawan Perancis. "Saat ini, wisatawan dapat memasuki Tiongkok tanpa visa, dan perluasan kebijakan bebas visa telah menjadikan Tiongkok sebagai tujuan wisata yang lebih menarik." Di samping itu, Organisasi Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini merilis "Barometer Pariwisata Dunia" yang memperkirakan bahwa pasar pariwisata inbound dan outbound Tiongkok akan berkembang pesat pada tahun 2024, sehingga berperan mendorong pemulihan pasar pariwisata global.

 

Di samping itu, banyak tantangan lain yang dihadapi Tiongkok dalam pengembangan lebih lanjut pasar pariwisata inbound. Misalnya, sulitnya memesan tiket masuk objek wisata menjadi kendala bagi sejumlah biro perjalanan yang melayani wisatawan asing. Banyak objek wisata terkenal mengharuskan wisatawan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu dengan identitas asli. Sistem reservasi dan rebut-rebutan tiket sejumlah objek wisata populer menyebabkan banyak wisatawan gagal melakukan perjalanan ke Tiongkok. Untuk mengatasi permasalahan seperti ini, diperlukan koordinasi yang lebih erat antara pemerintah, perusahaan  travel dan pihak terkait lainnya untuk menyediakan layanan yang lebih nyaman bagi wisatawan asing.

 

Sejak kuartal keempat tahun 2023, Tiongkok terus mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan sektor pariwisata inbound. Hal ini dilakukan karena pengembangan pariwisata inbound adalah langkah utama untuk mendorong pengembangan perdagangan jasa, sekaligus cara untuk memperlihatkan citra Tiongkok di dunia Internasional. Jika melihat jauh ke depan, melalui perbaikan dan inovasi berkelanjutan industri pariwisata, maka tidaklah mustahil pariwisata inbound Tiongkok akan mengalami booming pada awal tahun 2024, yang akan membawa dampak ekonomi yang lebih luas secara global. Lalu, bagaimana performa industri pariwisata Tiongkok pada liburan May Day yang akan tiba tidak lama lagi? Mari kita tunggu dan lihat, mungkin banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang bisa diambil oleh Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata, mengingat Indonesia juga memiliki pesona wisata yang tentunya tidak kalah dengan negeri Tiongkok.