Dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB hari Rabu kemarin(1/5), wakil tetap Tiongkok untuk PBB Fu Cong menunjukkan, AS berulang kali melakukan hak veto dengan semaunya pada masalah Palestina-Israel, ini bukan tanggung jawab seharusnya dipikul oleh negara besar.
Fu Cong mengatakan, konflik Palestina-Israel telah berlangsung selama 70 tahun, rakyat Palestina menghilangkan kampung halaman dan menjadi tuna wisma dari generasi ke generasi, ini adalah luka hati nurani manusia. Pembangunan negara merdeka adalah harapan rakyat Palestina, menjadi anggota resmi PBB merupakan langkah krusial proses tersebut. Tiongkok sangat kecewa bagi AS yang melakukan hak veto di Dewan Keamanan pada 18 April yang memecahkan impian rakyat Palelstina selama puluhan tahun. Dalam masalah Palestina-Israel, AS telah puluhan kali melakukan hak veto. Sejak Konflik Palestina-Israel putaran kali ini meletus, AS telah lima kali mengambil hak veto, di antaranya empat kali mencegah gencatan senjata di Gaza, kali ini AS sendirian mencegah Palestina untuk menjadi anggota resmi PBB, AS bersikeras bertolak dari kepentingannya sendiri dan pertimbangan geopolitik, berulang kali melakukan hak veto, ini bukan tanggung jawab yang dipikul oleh negara besar. Tiongkok berharap AS benar-benar mengambil pendirian yang objektif dan adil, berpartisipasi dalam aksi adil masyarakat internasional, sekaligus memainkan peranan konstruktif dalam peredaan perang dan bencana kemanusiaan di Gaza.
Fu Cong mengatakan pula, Palestina telah mengajukan permohonan untuk menjadi anggota resmi PBB pada tahun 2011, tapi ditentang oleh negara tertentu, tindakan Dewan Keamanan pada saat itu ditunda. Selama 13 tahun ini, prospek politik Solusi Dua negara terus dirusak, rakyat Palestina terus mengalami penderitaan. Dengan latar belakangan ini, menerima Palestina sebagai anggota resmi PBB, memberikan Palestina status setara dengan Israel, memberikan jaminan untuk menuntaskan Solusi Dua Negara, hal tersebut merupakan tanggung jawab komunitas internasional.
Fu Cong menunjukkan, saat ini, perang terus berlangsung di Gaza, bencana kemanusiaan tak pernah terjadi dalam sejarah. Tiongkok mendesak Israel segera menghentikan segala aksi militer, melepaskan rencana serangan di Rafah, Gaza selatan, segera membuka semua pintu penyeberangan perbatasan darat supaya barang-barang kemanusiaan dapat dimasukkan dengan cepat, aman dan skala besar, memberikan kemudahan seharusnya untuk pengangkutan dan pembagian material badan kemanusiaan PBB.
Fu Cong menambahkan, Solusi Dua Negara adalah kunci untuk menyelesaikan masalah Timur Tengah. Tiongkok mengimbau untuk meningkatkan upaya diplomatik internasional dan menghidupkan kembali Solusi Dua Negara. Tiongkok mendukung Dewan Keamanan PBB untuk selekasnya membahas kembali permohonan Palestina untuk menjadi anggota resmi PBB, sementara itu, Tiongkok mengharapkan negara tertentu tidak menghambat proses ini. Tiongkok akan berupaya bersama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan penyelesaian masalah Palestina secara komprehensif, adil dan jangka panjang, Palestina dan Israel hidup berdampingan secara damai dan tercapainya perdamaian selamanya di Timur Tengah.