Setelah Berselang Lima Tahun, Apa Makna Kunjungan Kenegaraan Presiden Xi Jinping ke Prancis Kali Ini ?

Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraannya ke Prancis, Serbia dan Hongaria mulai hari Minggu pagi kemarin (05/05).

Bendera nasional Tiongkok dan Prancis berkibar di jalanan Paris, ibu kota Prancis, masyarakat lokal sangat menantikan kunjungan Presiden Xi Jinping.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok sebelumnya memperkenalkan bahwa selain pembicaraan bilateral, pemimpin Tiongkok dan Prancis juga akan melakukan kegiatan di luar Paris. Agenda spesial seperti apa yang akan dijadwalkan? Masyarakat sangat menantikannya. Seperti yang telah diketahui oleh umum, diplomasi kepala negara memainkan peran bimbingan strategis dalam perkembangan hubungan Tiongkok-Prancis, pertukaran dan interaksi antar pemimpin tertinggi kedua negara telah meninggalkan banyak kesan yang mendalam bagi masyarakat umum.

Dari pembicaraan malam di Ness, obrolan teh di Taman Yu hingga pertemuan di Taman Song, dalam pertukaran dan interaksi pemimpin Tiongkok-Prancis tidak hanya terdapat hubungan antar negara besar yang serius, tetapi juga terdapat persahabatan yang hangat, penuh pengertian dan tulus. Kedua pemimpin negara melakukan pertukaran dan komunikasi yang erat dan mendalam, serta terus memperkukuh kepercayaan strategis satu sama lain. Dalam Analekta Konfusius disebutkan “harmoni dalam keberagaman”, hal ini sepenuhnya terlihat dari semangat Tiongkok-Prancis yang “independen dan mandiri, saling pengertian, berpandangan jauh, saling menguntungkan dan menang bersama”.

Kunjungan Presiden Xi Jinping kali ini merupakan kunjungan kenegaraan kembali Presiden Xi Jinping ke Prancis setelah 5 tahun berselang,  sekaligus bertepatan dengan peringatan 60 tahun penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok-Prancis, sehingga memiliki makna yang penting dalam meneruskan dan mengembangkan hubungan kedua negara. Diharapkan dengan dorongan bersama kedua pemimpin negara, hubungan Tiongkok dan Prancis dapat berkembang ke level yang baru.