Selama kunjungan kenegaraan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Prancis belakangan ini, kedua pihak mengeluarkan Deklarasi Bersama Tiongkok dan Prancis mengenai situasi Timur Tengah, membentuk sebuah pendirian yang sama dan mengeluarkan suara bersama mengenai masalah-masalah mendesak Timur Tengah seperti konflik Palestina-Israel, masalah nuklir Iran, Krisis Laut Merah dan lain sebagainya. Deklarasi tersebut dikeluarkan tepat waktu dan kaya akan informasi, mencerminkan hati nurani manusia dan tuntutan komunitas internasional dalam membela keadilan, menunjukkan tanggung jawab Tiongkok dan Prancis dalam memelihara perdamaian dan kestabilan dunia sebagai negara besar, serta telah memberikan tenaga pendorong yang penting bagi penyelesaian topik hangat di Timur Tengah.
Masalah Palestina adalah inti dari masalah di Timur Tengah. Dewasa ini, konflik Palestina-Israel putaran baru telah berlangsung selama lebih dari 200 hari, bencana kemanusiaan yang diakibatkannya sangat mengerikan. Menurut data Kementrian Kesehatan Gaza tanggal 7 Mei lalu waktu setempat, aksi militer tentara Israel di Gaza telah mengakibatkan 35 ribu orang tewas dan 78 ribu orang terluka. Sedangkan pada hari yang sama, Israel mengumumkan telah melancarkan aksi militer di bagian selatan Gaza, dan mengontrol perbatasan Rafah di sisi Palestina. Beberapa negara mengecam eskalasi militer Israel, mereka khawatir hal tersebut akan mengakibatkan bencana kemanusia yang lebih besar.
Sebagai negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara besar yang merdeka dan mandiri, Tiongkok dan Prancis mempunyai kesepahaman luas mengenai masalah Timur Tengah. Selama kunjungannya di Prancis kali ini, Presiden Xi Jinping membahas masalah Palestina dan Israel di beberapa kegiatan, dan menekankan bahwa tragedo yang berlangsung sampai sekarang ini adalah ujian bagi hati nurani manusia, komunitas internasional harus melakukan sesuatu untuk hal itu. Dia menunjukkan, tugas urgen saat ini adalah sedini mungkin mewujudkan gencatan senjata menyeluruh, tugas utama saat ini adalah menjamin pertolongan kemanusiaan, dan jalan keluar mendasar adalah melaksanakan “Solusi Dua Negara”. Prancis menyatakan kesediaannya untuk mempererat komunikasi dan kerja sama dengan Tiongkok, bersama-sama memelihara multilateralisme, tujuan konstitusi PBB dan undang-undang internasional.
Deklarasi bersama mengenai situasi Timur Tengah yang dikeluarkan kedua pihak sepenuhnya memanifestasikan pendapat tersebut. Dari mengecam segala aksi yang melanggar undang-undang kemanusiaan internasional, hingga menentang penyerangan Israel terhadap Rafah, dari mengimbau untuk segera mewujudkan gencatan senjata berkelanjutan dan segera melaksanakan resolusi terkait PBB secara efektif, hingga menegaskan kembali pelaksanaan “Solusi Dua Negara”, Tiongkok dan Prancis menjunjung pendirian yang adil dan membentuk kesepahaman pada poin-poin penting dalam konflik Palestina-Israel, telah membangkitkan keyakinan komunitas internasional untuk menjaga perdamaian, serta bermanfaat mencegah lebih lanjut memburuknya situasi dan mendorong proses perdamaian antara Palestina dan Israel.