Warisan Tradisi Keluarga Dari Kaligrafi Tiongkok

2024-05-12 16:20:48  

 

Ibu Presiden Tiongkok Xi Jinping, Qi Xin pernah menulis kaligrafi Tiongkok dengan isinya semboyan dari Dinasti Ming.

Artinya: Bawahan saya takut kepada saya bukan karena saya tegas tetapi karena saya jujur. Masyarakat percaya pada saya bukan karena saya berbakat tetapi karena saya bertindak adil. Jika Anda adil, orang tidak akan berani ditipu. Jika Anda jujur, bawahan Anda tidak akan berani bersikap tidak sopan. Hanya dengan bersikap adil seseorang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan bersikap jujur seseorang dapat membangun gengsi.

Pada bulan Juni 1953, Xi Jinping lahir di keluarga revolusioner yang sangat mementingkan keluarga, bimbingan belajar, dan tradisi keluarga. Ibunya mengatakan bahwa yang paling mengkhawatirkan orang tua adalah pertumbuhan anak-anaknya. "Jika ada yang tidak beres dengan anak-anaknya, itu adalah tanggung jawab yang tidak bisa diabaikan oleh orang tua."

Ketika Xi Jinping masih kecil, ia dan adik laki-lakinya sering mengenakan pakaian dan sepatu milik kakak perempuannya. Ketika usianya kurang dari 16 tahun, Xi Jinping meninggalkan rumah untuk bekerja di desa Shaanxi utara, dan ibunya membuatkannya kasur. Sampai bekerja di Zhengding, Xi Jinping masih menggunakan kasur ini. Dia berkata, "Saya punya perasaan terhadapnya."

Setelah Xi Jinping bertugas sebagai pemimpin, ibunya mengadakan pertemuan keluarga dan meminta anak-anak lain untuk tidak melakukan kegiatan bisnis di ruang lingkup pekerjaan Xi Jinping. Pada tahun 2001, Xi Jinping melewatkan pesta ulang tahun ayahnya yang ke-88 karena jadwal kerjanya yang padat. Ibunya Qi Xin berkata kepada Xi Jinping: "Asakjab kamu melakukan pekerjaanmu dengan baik, itu adalah bakti terbesar kepada orang tuamu."

Qi Xin telah mempertahankan kebiasaan hidup sederhana selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah mempertimbangkan untuk menggunakan koneksi suaminya untuk pindah kerja.

Tahun-tahun berlalu. Dari seorang anak yang mendengarkan ibunya menceritakan kisah kesetiaannya kepada negara, hingga seorang pemimpin yang memimpin lebih dari 1,4 miliar rakyat Tiongkok dalam perjalanan baru menuju revitalisasi bangsa, Xi Jinping selalu mengingat ajaran orang tuanya.

Dia sering mengatakan bahwa melayani rakyat dan bersikap jujur adalah kualitas sejati seorang Komunis, dan kita harus menjaga karakter sejati ini.

Dipengaruhi oleh tradisi keluarga, Xi Jinping menjalani kehidupan yang sangat sederhana.

Dalam diskusinya selama Dua Sesi pada tahun 2018, Xi Jinping mengatakan dengan sungguh-sungguh bahwa kebiasaan rajin dan berhemat harus dipertahankan. "Di keluarga saya, tidak ada satu butir pun nasi yang tersisa di mangkuk."

Seperti orang tuanya, Xi Jinping memiliki persyaratan yang sangat ketat terhadap keluarganya. Setelah menjadi kader terkemuka, kemanapun dia pergi bekerja, dia akan memperingatkan kerabat dan teman-temannya, "Anda tidak boleh terlibat dalam aktivitas komersial apa pun di tempat saya bekerja, jangan melakukan hal apa pun di bawah panji saya."

Xi Jinping mengingat  semboyan yang disalin oleh ibunya. Ia juga mengutipnya pada sebuah rapat penting dan memperingatkan semua kawan di partai bahwa "hanya dengan bersikap adil seseorang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan bersikap jujur seseorang dapat membangun gengsi."

Pada sidang pleno ketiga Komisi Pusat Inspeksi Disiplin ke-20 yang diadakan pada awal tahun ini, Xi Jinping mengusulkan untuk mengambil kesempatan menerapkan peraturan disiplin yang baru direvisi, meluncurkan pendidikan disiplin terpusat di seluruh partai.

Xi Jinping mendapatkan kekuatan dari orang tuanya dan berusaha menjadi orang murni yang bermanfaat bagi rakyat.

Saat bekerja di Ningde, dia pernah tiga kali menuju ke Kecamatan Xiadang untuk membangun jalan dan pembangkit listrik tenaga air di Kecamatannya. Setelah menjadi Sekretaris Jenderal, ia meminta anggota dan kader partai di semua tingkatan untuk ditempatkan langsung di desa-desa untuk melakukan pengentasan kemiskinan secara "satu per satu", sehingga memimpin Tiongkok menciptakan keajaiban dalam sejarah pengentasan kemiskinan manusia.

Xi Jinping selalu ingat, "Tidak peduli seberapa besar perubahan zaman, tidak peduli seberapa besar perubahan pola hidup, kita harus memperhatikan konstruksi keluarga,  dan memperhatikan keluarga, pendidikan keluarga, dan tradisi keluarga."