Tiongkok Desak AS Serius Ciptakan Syarat Demi Kerja Sama Perubahan Iklim dan Transisi Hijau Global

2024-05-14 10:47:09  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin hari Senin kemarin (13/5) di depan jumpa pers menjawab pertanyaan seputar masalah kerja sama Tiongkok-AS di bidang perubahan iklim. Wang Wenbin menyatakan, Tiongkok mendesak pihak AS untuk secara serius menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kerja sama kedua negara di bidang perubahan iklim serta transisi hijau global.

Dikabarkan bahwa tanggal 8 hingga 9 Mei lalu, rapat “tim kerja penguatan aksi perubahan iklim 2020an” (Enhancing Action Climate Change 2020s) Tiongkok-AS digelar di Washington DC, Amerika Serikat. Rapat tersebut dipimpin bersama oleh Utusan Khusus Tiongkok untuk Perubahan Iklim Liu Zhenmin beserta Penasihat Senior Presiden AS Bidang Kebijakan Perubahan Iklim Internasional John Podesta. Kedua belah pihak terutama telah membahas kerja sama di bidang transformasi energi, emisi gas rumah kaca, ekonomi sirkulatif dan utilisasi sumber daya alam yang tercantum dalam The Sunnylands Statement on Enhancing Cooperation to Address the Climate Crisis .

Wang Wenbin sempat memperkenalkan hasil rapat tersebut bahwa rapat kali ini telah mengenang kembali pertemuan pemimpin Tiongkok-AS di San Francisco, dan melakukan pembahasan mendalam seputar masalah transformasi energi, gas rumah kaca selain karbon dioksida seperti metana, ekonomi sirkulatif dan utilisasi sumber daya alam, kedua belah pihak pun sempat bertukar pengalaman dan tantangan yang dihadapi masing-masing pihak dalam penerapan kebijakan serta aksi penanganan perubahan iklim demi penyelenggaraan sukses berbagai sesi multilateral dalam rangka COP29, dan menyatakan kesediaannya untuk mengadakan pertukaran teknologi dan kebijakan. Kedua belah pihak akan menggelarkan “KTT Gas Rumah Kaca Metana dan Gas Rumah Kaca Selain Karbon Dioksida” kedua di sela-sela COP29, dan menantikan pertemuan tingkat tinggi Aksi Perubahan Iklim antar Daerah Tiongkok dan AS dapat diselenggarakan di Berkeley, California pada tanggal 29 hingga 30 Mei mendatang.

“AS sambil menyatakan bersedia meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok demi menangani perubahan iklim, sambil menggembar-gemborkan apa yang disebut sebagai ‘kelebihan kapasitas energi baru buatan Tiongkok’, dan mengancam untuk mengenakan bea masuk tinggi terhadap produk NEV dan panel tenaga solar buatan Tiongkok. Perbuatan yang berlawanan tersebut, tidak hanya berjalan sebalik dengan kesepahaman yang dicapai kedua kepala negara dalam pertemuan San Francisco seputar kerja sama penanganan krisis iklim, tapi juga akan merugikan transformasi hijau ekonomi dunia, merusak upaya seluruh dunia untuk menangani perubahan iklim. Kami mendesak pihak AS untuk dengan serius menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kerja sama Tiongkok-AS di biang perubahan iklim dan transisi hijau global,”tutur Wang.