Jubir Kemenlu Tiongkok: Rakyat Tidak Buta Informasi dan Politik

2024-05-18 10:15:25  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Jumat kemarin (17/5) mengatakan, “diplomasi dolar” yang dilakukan pihak penguasa Taiwan pada hakikatnya adalah untuk mengabdi separatisme “Taiwan Merdeka” dan manipulasi politik individual sejumlah politikusnya.

Ada media yang melaporkan bahwa sejak lama pihak penguasa Taiwan berusaha merangkul dukungan politik Guatemala melalui pendekatan penyuapan atau diplomasi dolar. Belum lama yang lalu, pihak penguasa Taiwan sekali lagi melakukan hal serupa terhadap Guatemala. Akan tetapi, Kantor Kepresidenan Guatemala menyatakan, Presiden Bernardo Arevalo akan menolak untuk menghadiri upacara “pelantikan 20 Mei”.

Menanggapi hal itu, Wang Wenbin mengatakan, pihak penguasa Taiwan sudah terbiasa memboroskan uang hasil keringat rakyat Taiwan untuk melakukan “diplomasi dolar” demi menyuap negarawan senior negara lain guna “menyelamatkan mukanya”. Pada hal segala sesuatu yang dilakukannya hanya untuk mengabdi separatisme “Taiwan Merdeka” dan manipulasi politik individual, pada akhirnya yang dirugikan adalah masyarakat Taiwan yang luas. Fakta telah menunjukkan, “diplomasi dolar” yang dilakukan pihak penguasa Partai Progresif Demokratik (DPP) Taiwan tidak menguntungkan bagi pembangunan negara terkait, malah mengakibatkan korupsi di negerinya. Dapat diyakini bahwa rakyat Guatemala tidak buta informasi dan politik.

Wang Wenbin menyatakan, Tiongkok menegaskan kembali, kepatuhan terhadap prinsip satu Tiongkok adalah keadilan internasional dan keinginan masyarakat serta tren yang tak terhindarkan, yang mustahil dibeli dengan dolar berapa pun jumlahnya. Kami mengharapkan dan yakin bahwa pihak Guatemala akan selekasnya mengambil pilihan yang tepat yang sejalan dengan tren utama internasional dan arus sejarah serta kepentingan rakyatnya.