Kantor Dewan Negara untuk Urusan Taiwan Tiongkok Tanggapi Pidato “20 Mei” Pemimpin Daerah Taiwan

2024-05-20 17:01:41  


Juru Bicara Kantor Dewan Negara untuk Urusan Taiwan Tiongkok Chen Binhua, Senin hari ini (20/5) menanggapi pidato yang disampaikan pemimpin daerah Taiwan hari ini. Jubir tersebut menyatakan, dewasa ini, situasi di Selat Taiwan kompleks dan rumit, dan akar penyebabnya adalah Partai Progresif Demokratik (DPP) Taiwan yang nekat bersikeras untuk menganut pendirian separatis “Taiwan Merdeka”, menolak untuk mengakui “Konsensus 1992” yang mencerminkan prinsip Satu Tiongkok, dan bersekongkol dengan kekuatan eksternal terus melakukan provokasi untuk mengupayakan “kemerdekaan”. Pidato yang disampaikan pemimpin daerah Taiwan hari ini bersikeras untuk mempertahankan pendirian “Taiwan Merdeka”, secara terang-terangan menggembar-gemborkan pernyataan separatis yang absurd, menghasut konfrontasi dan perlawanan antar kedua tepi selat Taiwan, berniat untuk “mengupayakan kemerdekaan dengan mengandalkan kekuatan asing”, dan “mengupayakan kemerdekaan dengan kekuatan militer”. Harapan utama rakyat pulau Taiwan adalah mengupayakan perdamaian dan menolak peperangan, mengupayakan pembangunan dan menolak kemunduran, mengupayakan pertukaran dan menolak perpecahan, mengupayakan kerja sama dan menolak perlawanan. Pemimpin daerah Taiwan justru tak memedulikan harapan umum masyarakat, dan melakukan hal yang berlawanan dengan tren sejarah, menyampaikan sinyal bahaya provokasi yang mengupayakan “kemerdekaan”, merusak perdamaian dan kestabilan selat Taiwan, dan sepenuhnya mengungkapkan sifat aslinya sebagai “pekerja Taiwan Merdeka”.

Chen Binhua menunjukkan bahwa daratan Tiongkok dan daerah Taiwan adalah satu Tiongkok, Taiwan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Tiongkok. “Taiwan Merdeka” tidak bisa hidup berdampingan dengan perdamaian selat Taiwan. Tekad kami untuk menyelesaikan masalah Taiwan dan mewujudkan penyatuan kembali Tiongkok sangat kukuh, kemampuan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok sangat tangguh, dan aksi untuk menentang separatis “Taiwan Merdeka” dan intervensi eksternal sangat kuat. Tiongkok tidak akan toleransi dan mengampuni tindakan separatis “Taiwan Merdeka” dalam bentuk apa pun.