Kalangan Politik dan Pedagang Jerman Menentang AS Kenakan Tarif Tambahan terhadap Tiongkok

2024-05-21 16:36:54  

Beberapa media Jerman baru-baru ini melaporkan, kalangan pedagang dan politik Jerman memperingatkan Uni Eropa untuk tidak menaikkan tarif terhadap komoditi yang diimpor dari Tiongkok seperti yang dilakukan AS.

Ketua Asosiasi Grosir dan Perdagangan Luar Negeri dan Jasa (BGA) Jerman, Dirk Jandura menyatakan keraguannya terhadap hasil penaikan tarif AS terhadap Tiongkok. Ia berpendapat, bila tarif terhadap produk Tiongkok dinaikkan, pertama-tama, harga semua komoditi akan naik, para konsumen dan perusahaan akan rugi. Yang paling terdampak adalah industri otomotif Jerman, karena tidak ada satu pun mobil di UE yang tidak memiliki suku cadang dari Tiongkok. Produsen Jerman juga mengimpor mobil tenaga listrik dari Tiongkok, dan penaikan tarif akan merugikan kepentingannya sendiri.

Kanselir Jerman Olaf Scholz baru-baru ini menyatakan pula, proteksionisme hanya akan membuat semuanya menjadi lebih mahal, yang dibutuhkan adalah perdagangan global yang adil dan bebas.

Perdagangan bebas global sangat penting bagi ekonomi Jerman bahkan seluruh Uni Eropa. Menteri Urusan Digital dan Transportasi Jerman, Volker Wissing juga memperingatkan Uni Eropa untuk tidak mencontohi AS. Ia berpendapat, perang dagang melalui tarif yang bersifat menghukum adalah perbuatan yang keliru, sebaliknya, harus mengarah pada perdagangan internasional dengan peraturan yang adil dan konsisten.