Ditolak 8 Kali oleh WHA, “Kemerdekaan Taiwan” adalah Jalan Buntu

2024-05-29 12:00:23  

Pada tanggal 27 Mei waktu setempat, Majelis Kesehatan Dunia (WHA) ke-77 sekali lagi menolak proposal yang diajukan oleh negara tertentu untuk “mengundang Taiwan berpartisipasi dalam WHA sebagai pengamat”. Ini adalah tahun ke-8 pihak otoritas Taiwan ditolak berturut-turut oleh WHA. Hal itu membuktikan bahwa prinsip Satu Tiongkok adalah keinginan masyarakat internasional dan kecenderungan umum. Pihak otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) berkolusi dengan kekuatan eksternal untuk melakukan manipulasi politik sehingga merugikan kepentingan umum global, lelucon “menumpang WHA” hanya memalukan diri sendiri, “Kemerdekaan Taiwan” adalah jalan buntu.

Daripada mencoba “menumpang WHA” dengan sia-sia, pihak otoritas Taiwan lebih baik introspeksi diri, mengapa dari tahun 2009 hingga 2016 daerah Taiwan dapat berpartisipasi dalam WHA sebagai pengamat, tapi setelahnya tidak bisa lagi? Itu karena setelah berkuasa, Partai Progresif Demokratik bersikeras mempertahankan “Kemerdekaan Taiwan”, dan tidak mengakui “Konsensus 1992” yang mencerminkan prinsip Satu Tiongkok, sehingga dasar politik untuk berpartisipasi dalam WHA tidak ada lagi.

Akan tetapi, pihak otoritas Partai Progresif Demokratik tidak ingin menyerah, mereka menjadikan “celah penanggulangan pandemi” sebagai dalih dan mencoba memperoleh simpati dunia internasional dengan memainkan “kartu kasihan”. Tindakan itu adalah sebuah pertunjukan politik. Pemerintah pusat Tiongkok selalu memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan warga daerah Taiwan, dengan prinsip Satu Tiongkok sebagai prasyarat, telah melakukan pengaturan baik mengenai partisipasi daerah Taiwan dalam urusan kesehatan global. Di daerah Taiwan terdapat kantor penghubung “Peraturan Kesehatan Internasional”, dan jalur untuk memperoleh informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat lancar. Pakar medis Taiwan juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan teknis WHO dengan identitas pribadi, dan tahun lalu sudah dikirim 21 gelombang sebanyak 24 orang. Ternyata, kesehatan masyarakat hanyalah dalih bagi Partai Progresif Demokratik untuk “mengupayakan kemerdekaan Taiwan dengan mengandalkan kekuatan eksternal”.

Mengenai kesehatan masyarakat, pihak Partai Progresif Demokratik perlu menjelaskan kepada publik mengapa pihaknya mengabaikan opini publik dengan tetap mengimpor “daging babi beracun” dari Amerika Serikat (AS), menolak vaksin Covid-19 buatan Daratan Tiongkok, dan membela pembuangan air limbah nuklir Jepang? AS yang selalu menjadikan daerah Taiwan sebagai caturnya untuk menghambat perkembangan Tiongkok, beberapa tahun ini bahkan terus mendukung Taiwan untuk berpartisipasi dalam WHA, dan mencoba menantang batasan prinsip Satu Tiongkok. Selain itu, tahun ini adalah tahun pemilu AS, tak sulit dibayangkan sejumlah politikus yang menunjukkan “sikap kerasnya terhadap Tiongkok” dengan isu Taiwan, demi memperoleh suara pemilu.

AS berkolusi dan memanfaatkan WHA untuk melakukan manipulasi politik, masyarakat internasional dapat melihat jelas hal tersebut dan telah memberikan tanggapan yang tegas dengan aksi nyata.