Pada hari Kamis 30 Mei lalu, saat Israel terus melancarkan operasi militer di Jalur Gaza, Tiongkok dan negara-negara Arab menggelar Konferensi Tingkat Menteri ke-10 Forum Kerja Sama di Beijing, dan sebagai salah satu hasilnya, kedua belah pihak telah menyampaikan Pernyataan Bersama tentang Masalah Palestina untuk mendorong berakhirnya konflik Gaza sedini mungkin dan penyelesaian masalah Palestina secara menyeluruh, adil dan kekal abadi.
Dalam pernyataan bersama, Tiongkok dan negara-negara Arab mengutuk pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina, meminta Dewan Keamanan mengadopsi resolusi yang berdaya ikat hukum, mewujudkan gencatan senjata sesegera mungkin, menyeluruh dan berkelanjutan, menghentikan pemindahan paksa warga Palestina, serta menjamin akses barang bantuan untuk disalurkan ke seluruh wilayah Gaza. Kedua belah pihak menegaskan kembali, Solusi Dua Negara merupakan satu-satunya jalan bagi penyelesaian masalah Palestina. Hal ini mencerminkan kesepahaman umum masyarakat internasional.
Masalah Palestina merupakan inti dari masalah Timur Tengah. Terlepas perubahan apa pun yang terjadi pada situasi internasional, Tiongkok selalu teguh mendukung pemulihan hak sah bangsa Palestina. Sejak konflik Palestina-Israel putaran baru meletus, Tiongkok selalu aktif mendorong gencatan senjata antara satu sama lain melalui upaya diplomatik dan mediasi, dan telah merealisasi pembicaraan Gerakan Perlawanan Palestina yakni Hamas dengan Fatah di Beijing. Hal ini dilakukan Tiongkok untuk mendukung berbagai fraksi Palestina mewujudkan rekonsiliasi internal dan meningkatkan persatuan antara satu sama lain.
Yang patut ditunjukkan ialah, tak kunjung diselesaikannya masalah Palestina berkaitan erat dengan sejumlah negara Barat terutama AS yang terus memberikan kendala. Atas kebutuhan politik dalam negeri dan pertimbangan strategi global, AS secara berat sebelah memberi dukungan kepada Israel, berkali-kali memveto rancangan resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan, bahkan menyediakan bantuan militer dalam jumlah besar, sehingga proses perdamaian Timur Tengah menyimpang dari jalur yang tepat.
Konflik Palestina-Israel yang tak kunjungan selesai telah menimbulkan ujian bagi nurani umat manusia. Masyarakat internasional harus beraksi. Sebagai negara besar yang bertanggung jawab, Tiongkok akan terus berdiri di sisi negara-negara Arab, menegakkan kebenaran dan keadilan, mendorong terwujudnya gencatan senjata tanpa syarat sesegera mungkin, dan mendorong masalah Palestina dapat sedini mungkin diselesaikan secara menyeluruh, adil dan permanen, agar Timur Tengah yang sudah lama diamuk perang dapat menyongsong perdamaian sejati.